Suara.com - Kementerian BUMN menargetkan maskapai penerbangan PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) akan kembali beroperasi secara penuh pada tahun 2017 seiring dengan tuntasnya restrukturisasi usaha yang dijalankan perseroan.
"Kita berharap 2017 sudah bisa terbang, dengan syarat dalam sisa waktu satu tahun ini sudah mendapat izin privatisasi dari Kementerian Keuangan dan mendapatkan investor yang bersedia masuk ke Merpati," kata Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha, Kementerian BUMN Aloysius K. Ro, di sela penandatanganan kerja sama operasional Garuda Maintenance Facility (GMF) dan Merpati Maintenance Facility (MMF), di Jakarta, Selasa (6/9/2016).
Menurut Aloysius, setelah berhenti beroperasi pada Februari 2014, saat ini proses restrukturisasi Merpati sedang berlangsung, dengan penyelesaian merumahkan sekitar 1.500 karyawan.
Pemerintah sebelumnya juga memberi suntikan dana dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk menuntaskan restrukturisasi usaha sekitar Rp400 miliar.
Salah satu program konkret yang dilakukan saat ini adalah menggalang sinergi Garuda Indonesia dengan Merpati untuk melakukan kerja sama operasional antara Garuda Maintenance Facility (GMF) dan Merpati Maintenance Facility (MMF).
"Ini langkah besar, MMF dikelola oleh GMF, untuk meningkatkan kapasitas bisnis perawatan pesawat di dalam negeri," katanya.
Sedangkan langkah terakhir, selain menuntaskan utang perusahaan juga dibutuhkan investor yang bersedia menjadi pemodal Merpati.
"Tidak mudah mencari investor untuk masuk ke dalam bisnis penerbangan dalam keadaan normal, apalagi dalam kondisi terpuruk seperti Merpati," ujarnya.
Meski begitu, ia optimistis pemegang saham mampu mencari investor karena Merpati masih memiliki kapasitas dan volume usaha yang bisa ditawarkan kepada pemilik modal.
"Saat ini setidaknya sekitar 600-700 rute penerbangan belum terisi oleh maskapai yang ada saat ini, sehingga masih punya peluang pasar yang begitu luas. Hanya saja Merpati belum mendapat kesempatan pihak yang mampu membawa uang segar untuk menutupi defisit Merpati," ujarnya.
Proses pencarian mitra strategis segera diumumkan kepada publik setelah mendapat izin dari Kementerian Keuangan termasuk restu dari DPR-RI.
Calon investor bisa merupakan perusahaan penerbangan berskala investor bisa juga merupakan investor murni.
"Kita akan buka seluas-luasnya, dengan kriteria yang kita tetapkan. Peminat bisa mengambilalih atau akuisisi saham hingga terdilusi 95 persen tidak masalah. Yang penting Merpati bisa hidup dulu," ujarnya.
Terkait utang perseroan, Aloysius menambahkan, akan diberikan kemudahan bahkan bisa dimasukkan sebagai dalam pola debt to equity swap atau mengkonversi utang menjadi saham.
Sejalan dengan itu menurut Aloysius, dalam pengoperasian Merpati juga harus mengembangkan bisnis seperti angkutan BBM terutama di pulau-pulau kecil di Indonesia Timur.
"Syarat utamanya Merpati segera mendapat kembali izin terbang dari Kemenhub, serta tahap awal harus memiliki minimal lima unit pesawat. Rute sudah kita punya, tinggal menyelesaikan berbagai persyaratan saja," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
-
6 Tantangan yang Masih Hantui Industri Penerbangan Nasional
-
Industri Penerbangan Indonesia Butuh Pendekatan Kalkulatif dalam Hadapi Persaingan Ketat
-
Jumlah Penumpang Turun, Badai PHK Hantui Maskapai Penerbangan Ini
-
Chairman INACA Beberkan Strategi Membangun Industri Transportasi Udara di VAS 2025
-
Alvin Lie: Industri Penerbangan Bicara soal Membeli Waktu
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
-
BGN Bentuk Tim Sendiri Teliti Keracunan MBG: Apa Betul Keracunan atau Alergi?
-
Lagi, LPS Pangkas Tingkat Bunga Penjaminan Bank Jadi 3,5 Persen
-
Laba BSI Tumbuh Tinggi, Dua Bisnis Ini Jadi Kontributor Utama
-
Pemda Kaltim Protes Dana Transfer Daerah Dipotong: Kami Penyumbang Penerimaan Negara!
-
Didorong Keputusan The Fed, Harga Emas Antam Kembali Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
-
Ekonomi Hari Ini: Asing Borong, Saham CDIA dan BUMI Jadi Idola, USD 1 Tembus Rp 16.600
-
Bea Cukai Siap-siap! Menkeu Purbaya Incar Becuk dan e-Commerce "Sweeping" Rokok Ilegal
-
Akui Bunga Kredit Perbankan Lambat Turun, BI Minta Tolong ke Pemerintah dan Pengusaha
-
RS Azra Percayakan Implementasi Host Bridging System Kepada AdMedika Untuk Percepat Layanan Pasien