Suara.com - Berita raibnya uang sebesar Rp420 juta milik seorang nasabah di Surabaya, Jawa Timur yang ramai diberitakan di media daring membuat resah masyarakat.
Menanggapi hal ini, Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi atau Communication and Information System Security Research Centre (CISSReC) Pratama Persadha memandang perlu pemerintah maupun perbankan menyikapi kasus tersebut secara serius.
Pratama yang pernah sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Pengamanan Sinyal Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg), menambahkan nasabah sering disalahkan karena ketidaktahuan atas tindakan yang dilakukan. Padahal, pihak perbankanlah yang harus mau memperkuat sistem keamanannya dan melindungi nasabah dari berbagai macam metode pencurian.
Untuk itu, ia menyampaikan 10 tips mengamankan transaksi perbankan agar tidak terulang lagi kasus pencurian uang nasabah.
"Sebagai nasabah kita perlu waspada, amankan transaksi kita dari ancaman kejahatan perbankan," kata Pratama, Kamis (8/9/2016) sebagaimana dikutip kantor berita Antara.
Ia lantas memaparkan 10 tips, yakni:
1. Cek alamat situs internet banking. Bila bermasalah dan tidak seperti biasanya, segera tinggalkan dan jangan lanjutkan transaksi.
2. Hati-hati terhadap situs bank palsu yang dibuat menyerupai aslinya. Perhatikan secara saksama nama situsnya. Banyak modus "phishing" yang mengalihkan pengguna ke situs palsu.
3. Pastikan situs internet banking aman. Hal ini ditandai dengan HTTPS pada alamat situs. Jika diklik tanda gemboknya, ada identitas dan nama banknya.
4. Gunakan jaringan sendiri ketika melakukan transaksi internet banking. Hindari gunakan Wi-Fi umum dan transaksi lewat gawai (gadget) orang lain.
5. Ganti "password" akun internet banking minimal setiap 3 bulan sekali.
"Jangan gunakan nama, tanggal lahir, maupun hal lain yang mudah ditebak. Gunakan 'password' dengan kombinasi huruf, angka, dan simbol supaya lebih aman," katanya.
6. Gunakan SMS banking jika nasabah yakin bank bisa mengamankan transaksinya. Sebagian metode SMS banking di Indonesia, kata Pratama, tidak disertai pengamanan enkripsi atau pengacakan data yang memadai.
Menurut Pratama, hal itu penting karena banyak metode yang bisa mengintersepsi proses transfer dan dialihkan ke rekening lain.
7. Hati-hati terhadap berbagai alat dan metode skimming yang dipasang di mesin anjungan tunai mandiri (ATM). Ketika melakukan transaksi di ATM periksalah apakah ada kejanggalan pada mesinnya. Misalnya, terpasang benda aneh yang tidak biasanya ada di ATM.
"Apabila terjadi masalah ketika melakukan transaksi, langsung hubungi call center resmi bank yang bersangkutan," katanya.
8. Pilihlah toko "online" atau "merchant" terpercaya. Pemakai kartu kredit atau debit harus memilih toko "online" maupun "merchant" yang mempunyai kredibilitas.
Ia menekankan, "Jangan sembarangan bertransaksi di web atau toko yang tidak jelas 'track record'-nya."
9. Usahakan lihat langsung ketika kartu kredit atau debit digesek pada saat transaksi. Hal ini untuk mencegah terjadinya kejahatan skimming atau pembayaran lebih dari satu kali.
10. Pastikan tiga angka terakhir di belakang kartu kredit atau debit tidak diketahui orang lain. Nomor card verification value (CVV) ini berguna untuk melindungi penggunaan kartu kredit atau debit oleh orang lain dalam transaksi 'online'," katanya.
Berita Terkait
-
Pakar: Atur Pola Pikir Soal Uang Bisa Jadi Strategi Mencapai Sukses Finansial
-
Bank Mandiri Wujudkan Komitmen SDGs dengan Solusi Digital dan Program Bantuan di Sektor Kesehatan
-
Begini Strategi BCA Jaring Nasabah Kelas Kakap
-
5 Tips Pengelolaan Keuangan untuk Pasutri yang Lagi LDR, Wajib Tahu Nih!
-
Bulan Muda Serasa Bulan Tua? Kenali 4 Tanda Keuanganmu sedang Tidak Sehat
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
Terkini
-
Kilang Minyak Dumai Kebakaran, Stok BBM Pertamina Gimana?
-
AI Jadi Kunci Efisiensi Bisnis, Produktivitas Perusahaan Bisa Naik 40 Persen
-
Uang Pensiun DPR Digugat, Berapa Nominal yang Diterima Pensiunan DPR per Bulan?
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Neraca Dagang Surplus Terus Selama 64 Bulan, Bank Indonesia : Ekonomi Indonesia Makin Kuat
-
Pergerakan IHSG Hari Ini: Pasar Diuji, Faktor-faktor Ini Mungkin Jadi Penentu
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Subholding Gas Pertamina Integrasikan Energi Bersih dengan Pembangunan Desa Berkelanjutan
-
Hendi Prio Santoso dan Kontroversinya, Pernah Tunjuk Diri Sendiri Jadi Wakil Komisaris