PT Bank Mayora membukukan laba bersih Rp25,75 miliar atau tumbuh 37,19 persen secara tahunan pada semester I 2016 dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar Rp18,77 miliar.
Direktur Utama Bank Mayora Irfanto Oeji di Jakarta, Kamis (8/9/2016), mengatakan naiknya laba dipacu penyaluran kredit yang tumbuh 23,42 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp3,63 triliun, terutama dari kredit komersil.
"Kredit tumbuh merata di seluruh segmen. Secara porsi, kredit kita paling besar ke sektor perdagangan," ujar Irfanto.
Menurut data Bank Mayora, kredit komersil memang tumbuh cemerlang karena terangkat paling tinggi mencapai 45,5 persen (yoy) menjadi Rp2,11 triliun.
Sektor lainnya, kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tumbuh 0,65 persen menjadi Rp1,41 triliun, dan kredit konsumer naik 22,65 persen menjadi Rp120,43 miliar.
"Kredit sektor perdagangan, terutama makanan dan minuman, juga ternyata tidak begitu terpengaruh akibat perlambatan ekonomi," ujar pimpinan Bank Mayora yang terafiliasi dengan produsen makanan dan minuman, Mayora Group.
Naiknya pertumbuhan kredit tersebut menyumbang pertumbuhan pendapatan bunga bersih 36,3 persen (yoy) menjadi Rp126,7 miliar. Kas Mayora juga terdongkrak dari marjin bunga bersih (Net Intererest Margin/NIM) yang naik menjadi 4,26 persen dari 3,45 persen.
Irfanto mengatakan efisiensi juga dilakukan Mayora, dengn penurunan biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) menjadi 87,05 persen dari 89,34 persen.
Dari sisi likuiditas, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Mayora tumbuh 22,18 persen menjadi Rp4,3 triliun dengan level rasio simpanan terhadap pinjaman (loan to deposit ratio/LDR) 83,82 persen.
"Sebenarnya target DPK hingga akhir tahun sudah tercapai, kita ada rencana turunkan DPK, agar LDR kita bisa naik," ujarnya.
DPK Mayora terdiri dari deposito sebesar 69 persen giro 17 persen dan tabungan sebesar 14 persen.
Meskipun saluran kredit meningkat, kualitas kredit Mayora juga terimbas dampak melambatnya pemulihan perekonomian. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) Mayora secara gross naik menjadi 2,55 persen.
"Untuk mengurangi NPL, kami akan lakukan restrukturisasi kredit dan perbaikan sistem penghimpunan (collection) yang lebih baik. Untuk memitigasi NPL agar tidak semakin tinggi, Mayora juga akan selektif," ujar dia.
Dengan capaian kredit dan DPK tersebut, aset Bank Mayora naik 20,86 pesen (yoy) sebesar Rp5,6 triliun dibandingkan semester I 2015 yang sebesar Rp4,63 triliun. Sementara, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebsar 25,84 persen. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
Terkini
-
IHSG Bangkit di Awal Sesi, Cek saham-saham yang Cuan
-
Waduh, Potensi Kerugian Akibat Serangan Siber Tembus Rp 397,26 Kuadriliun
-
Bank Mandiri Kucurkan Rp 38,11 Triliun KUR hingga Oktober 2025
-
Permintaan Naik, BI Prediksi Penjualan Eceran Kian Meningkat Akhir 2025
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Apa Itu Transaksi Reversal? Waspadai 5 Penyebab Tak Terduganya
-
Harga Emas Naik Berturut-turut: UBS dan Galeri Rp 2,4 Jutaan, Antam Belum Tersedia
-
Saham GOTO: Saham Diburu Asing, Kabar Terbaru Merger Grab, dan Isu Pergantian CEO
-
IHSG Bisa Menguat Lagi Hari Ini, 6 Saham Ini Bisa Jadi Rekomendasi
-
COO Danantara Minta Publik Tak Khawatir Redenominasi: Sudah Dipikirkan dengan Baik