Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan kordinasi dengan Pemerintah Daerah dalam penyusunan program kerja agar infrastruktur yang dibangun tepat guna bagi masyarakat di daerah serta mengurangi kesenjangan pembangunan. Diharapkan dengan adanya sinergitas tersebut akan menghasilkan keterpaduan dalam mewujudkan realisasi pembangunan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Taufik Widjoyono dalam acara Talkshow Pengelolaan Keuangan Negara yang Efektif dalam rangka Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Pengentasan Kemiskinan di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (20/9/2016).
"Khusus untuk Kementerian PUPR kita harap uang negara tersebut dapat berdampak besar ke masyarakat dan bermanfaat untuk menyelesaikan masalah,” ujar Taufik.
Menurutnya masalah utama saat ini tengah ditangani Kementerian PUPR adalah terkait kesenjangan antar daerah. Untuk itu ia menyatakan salah satu program prioritas Kementerian PUPR di 2017 nanti adalah bagaimana mewujudkan konektivitas antar daerah sehingga diharapkan dapat mengurangi kesenjangan yang ada.
“Pulau Sumatera dan Jawa dengan 20 persen luas dihuni 80 persen ternyata juga memberi dampak besar ekonomi, dibandingkan dengan 80 persen wilayah lain yang ternyata baru memberikan kontribusi sekitar 20-25 persen orang, ini tantangan besar bagaimana menyeimbangkan, karena itu diperlukan konektivitas yang baik baik di dalam maupun antar pulau,” terang Taufik.
Menurutnya agar tercipta konektivitas yang baik, maka jalan yang dibangun harus mampu mengintegrasikan semua sistem transportasi yang ada. “Bagaimana jalan-jalan itu merangkai simpul-simpul angkutan laut dan udara,” tambahnya.
Masalah krusial yang tengah ditangani Kementerian PUPR lainnya menurut Taufik adalah pengelolaan air, dimana masih banyak daerah yang memiliki masalah kekurangan air bersih. “Sumber air semakin sulit, tangkapan-tangkapan air juga semakin berkurang, sehingga saat ini pengelolaan air menjadi sangat penting, air saat ini bukan lagi menjadi barang publik tapi sudah jadi barang komoditas,” tuturnya.
Ia menambahkan masalah penting lain yang juga perlu diselesaikan adalah pengelolaan sampah dan sanitasi sebagai wujud penyediaan sarana prasarana perkotaan. Menurutnya permasalahan sampah juga kerap kali memicu konflik antar daerah seperti yang pernah terjadi antara pemerintah daerah DKI Jakarta dengan Bekasi.
Kementerian PUPR juga tengah memiliki pekerjaan rumah untuk mewujudkan ketersediaan perumahan. “800 ribu orang membutuhkan rumah setiap tahun,di samping masih ada 7,6 juta orang yang belum mempunyai rumah. Tidak mudah untuk mengejar backlog, kita harus memenuhi 1 juta rumah per tahun,” ujarnya.
Untuk itu menurutnya Kementerian PUPR tengah menyusun bisnis proses yang terus disempurnakan melalui perencanaan yang tidak hanya sektoral tapi juga spasial, dengan membagi Indonesia menjadi 35 wilayah pengembangan strategis. “Ini untuk memudahkan kita mengkonsentrasikan anggaran supaya bisa lebih efektif dirasakan masyarakat,” ujarnya.
Tidak hanya pada tahap perencanaan, Taufik juga menekankan pentingnya tahap implementasi pelaksanaan program anggaran dengan memperhatikan proses pengadaan yang baik. “Melalui procurement yang efektif dan baik akan menghasilkan penyedia jasa yang baik pula dan produk yang baik,” katanya.
Ia menyatakan semua tahapan tersebut perlu dilakukan bersama antara Kementerian PUPR dan pemerintah daerah. “Infrastruktur yang dibangun oleh PUPR kira-kira hanya 1/3, sisanya 2/3 ada di kewenangan daerah. Tentu kita sadar anggaran di pemda tidak cukup untuk itu, karena itu Kemen PUPR dengan APBN dan juga sebagai fasilitator untuk mengelola DAK (Dana Alokasi Khusus)menjadi bagian penting untuk mensinergikan anggaran tadi,” terangnya.
Berita Terkait
-
Menteri Basuki Saksikan Pertandingan Gateball Pada PON XIX
-
Lahan Tol Medan - Tebing Tinggi Ditargetkan Tuntas Akhir 2016
-
Bank Tanah Jadi Solusi Penyediaan Lahan Pembangunan Infrastruktur
-
Indonesia Beri Pelatihan Pemeliharaan Jalan ke Timor Leste
-
Progres Fisik Bendungan Raknamo Tiga Kali Lebih Cepat Dari Target
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Melambung Tinggi, Harga Emas Dunia Bakal Dijual Rp2,18 Juta per Gram
-
Dari Sampah ke Berkah: BRI Peduli Sulap TPS3R Jadi Sumber Inovasi dan Ekonomi Sirkular
-
Tren Belanja Gen Z Lebih Doyan Beli Produk Kecantikan, Milenial Lebih Pilih Bayar Tagihan
-
Pentingnya Surat Keterangan Kerja Agar Pengajuan KPR Disetujui
-
Kurangi Hambatan Non Tarif, Bank Sentral di ASEAN Sepakat Terus Gunakan Mata Uang Lokal
-
Produksi Padi Indonesia Kalah dari Vietnam, Imbas Ketergantungan Pupuk Kimia?
-
Coca Cola PHK 600 Karyawan, Ini Alasannya yang Mengejutkan
-
Jadwal Lanjutan Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Rilis, Usai Drama Ini Tahap Berikutnya
-
Harga Emas Antam Hari Ini Belum Berubah, Masih Dijual Segini Per Gramnya
-
Pecahkan Rekor Dunia, Rumah Miliader Ini Punya Ruangan Salju Dibangun Rp33 Triliun