Rencana penurunan batas maksimum (capping) suku bunga kartu kredit menjadi 2,24 persen per bulan diperkirakan akan menurunkan pendapatan bank dari lini konsumer tersebut.
Direktur PT Bank Central Asia (BCA) Tbk, Santoso di Jakarta, Selasa (27/9/2016), mengatakan saat ini industri kartu kredit didominasi bank dan penerbit kartu yang mayoritas nasabahnya adalah segmen "revolver" atau nasabah yang membayar tagihan kartu kredit secara tidak lunas setiap bulan.
Biasanya nasabah "revolver" ini membayar tagihan kartu kredit sebesar minimum pembayaran di setiap tagihannya, tidak keseluruhan nilai transaksi yang dilakukan.
Dengan begitu, nasabah akan tetap memiliki utang untuk dibayar di pembayaran bulan berikutnya, dan akan sangat terpengaruh oleh bunga kartu kredit.
Dalam industri kartu kredit saat ini, kata Santoso, sebanyak 60-70 persen adalah pasar "revolver".
"Dengan penurunan 'capping' itu, tentu bank-bank yang berada di 'revolver' besar akan terpengaruh," ujarnya.
Santoso memperkirakan pendapatan dari bunga kartu kredit bisa turun 30 persen karena penurunan "capping".
Sedangkan pasar "transector" atau nasabah yang membayar tagihan kartu kredit secara lunas sebesar 30 persen.
Santoso mengakui bahwa rencana penurunan "capping" bunga kartu kredit ini memang akan cukup memberatkan bank. Namun, menurutnya, bank perlu untuk berinovasi untuk memanfaatkan sumber pendapatan lain, di samping bisnis kartu kredit.
Terlebih, kata dia, beban biaya dana (cost of fund) bank sudah menurun karena melonggarnya bunga deposito.
"Kalau dikatakan berat tentunya berat. Tapi kita berharap dengan 'cost of fund' yang turun," ujarnya.
Di sisi lain, Santoso menilai penurunan bunga kartu kredit tidak akan serta merta langsung meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan kartu kredit dan bertransaski non-tunai. Pasalnya, penggunaan kartu kredit oleh masyarakat lebih dipengaruhi oleh kemampuan belanja masyarakat.
"Kartu kredit dengan modal kerja itu satu tipe. Kamu kasih bunga murah pun belum tentu orang mau belanja," ujarnya.
Namun, memang dengan penurunan "capping" ini, Santoso menilai terdapat potensi penambahan nasabah kartu kredit, terutama dari segmen menengah ke bawah.
Bank Indonesia berencana untuk menurunkan "capping" suku bunga kartu kredit untuk mendorong penggunaan transaksi nontunai.
"Peraturan Bank Indonesia (PBI) belum keluar, namun Dewan Gubernur sudah sepakati capping akan turun," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas.
Ronald mengharapkan peraturan terkait penurunan batas maksimum suku bunga kartu kredit, dari saat ini sebesar 2,95 persen per bulan atau 35,4 persen per tahun, akan terbit paling lambat sebelum akhir 2016.
"Untuk penerbitan PBI masih membutuhkan legal drafting, namun targetnya tahun ini," ungkapnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026
-
Harga Emas Antam Naik Lagi Didorong Geopolitik: Waktunya Akumulasi?
-
Menkeu Purbaya: Bos Bank Himbara Terlalu Bersemangat Jalankan Ide Presiden
-
BPJS Ketenagakerjaan-Perbarindo Tandatangani MoU, Berikan Perlindungan Jaminan Sosial Pegawai
-
Investor Asing Guyur Dana Rp 583,10 miliar ke Pasar Modal, IHSG Menghijau Selama Sepekan
-
Setelah Tak Naik, Pekerja-Pengusaha Ingin Menkeu Purbaya Moratorium Cukai Rokok 3 Tahun