PT Bank Central Asia (BCA) Tbk mengakui situasi ekonomi pada tahun ini masih agak lemah. Sehingga BCA mesti berjuang keras untuk memperoleh pertumbuhan kredit yang setara dengan akhir tahun lalu.
"Kita akui masih agak weak (lemah,red). Sehabis lebaran kemarin sempat agak naik. Lalu setelah itu turun lagi. Sekarang sudah mulai recovery lagi," kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiatmadja, di Jakarta, Senin (19/9/2016).
Jahja mengakui BCA sekarang harus berjuang keras agar bisa mencapai pertumbuhan kredit. Tahun ini, diakui Jahja menjadi tahun yang cukup berat. "Belum lagi kalau ada dana repatriasi yang masuk. Dana itu lalu masuk menjadi modal dan dipergunakan oleh pemiliknya untuk melunasi kredit kepada kami. Ini justru membuat capaian kredit kami malah bisa turun. Itu bisa saja terjadi," ujar Jahja.
Secara realistis, BCA mematok target pertumbuhan kredit pada akhir tahun ini berkisar 8 persen - 9 persen. Menurutnya, sulit jika penyaluran kredit dipaksakan tumbuh diatas 10 persen pada tahun.
Mengingat sektor komoditi sedang lesu, BCA kini lebih fokus menyasar ke industri manufaktur dan sektor infrastruktur. Sayangnya Jahja enggan memaparkan persentasenya dari total portofilio kredit BCA. "Tapi proyek infrastruktur yang ditawarkan kepada kami sampai kini belum terlalu banyak," tutup Jahja.
Mengacu data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) BCA per Juli 2016, jumlah kredit yang disalurkan telah mencapai Rp378,14 triliun. Jumlah tersebut tumbuh hanya 7,96 persen dibanding Juli 2015 yang mencapai Rp350,24 triliun.
Dibanding periode yang sama pada tahun lalu, realisasi penyaluran kredit BCA relatif tidak berubah banyak. Sebab pada Juli 2015, penyaluran kredit BCA tumbuh 7,05 persen dibanding Juli 2014 yang mencapai Rp327,15 triliun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga