Kementerian Perdagangan terus mendorong diversifikasi produk yang bernilai tambah dan berdaya saing. Upaya ini diwujudkan dengan membuka Indonesia Design Development Center (IDDC) sebagai wadah kolaborasi antara pelaku usaha dengan desainer. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita meyakini IDDC akan mampu melahirkan produk-produk berbasis desain yang bernilai tambah dan mampu bersaing secara global.
“Pendirian IDDC merupakan langkah tepat menciptakan produk-produk unggulan berbasis desain,” ujar Mendag Enggar saat membuka secara resmi IDDC di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia, Jakarta, kemarin, Kamis (29/9/2016).
Kemendag telah menginisiasi pendirian IDDC sebagai pusat pengembangan produk ekspor yang bernilai tambah dan berdaya saing di pasar global. Sejak 2014, inisiasi ini juga didukung beberapa Kementerian/Lembaga dan Asosiasi Desain.
Beberapa fasilitas yang terdapat di IDDC antara lain Pustaka Desain. Di sini, pelaku usaha dapat membaca berbagai referensi tentang perkembangan desain di dunia. Ada pula Informasi Desain yang menyediakan akses situs stylus dan euromonitor international. IDDC juga menyediakan Co Work Space dan ruang pertemuan yang dapat digunakan berbagai kegiatan, seperti seminar dan workshop.
Bukan hanya itu, IDDC juga memfasilitasi produk-produk yang memiliki desain inovatif untuk berpartisipasi pada ajang Design Award. Pada 2016, IDDC telah mengirimkan dua produk Indonesia ke ajang Red Dot Design Award 2016 di Jerman, yaitu produk running shoes League dan kursi rotan dengan label Alvin-T karya Alvin Tjitrowirjo.
Eksistensi IDDC diharapkan dapat mendorong banyak bermunculannya desainer lokal, sehingga ke depan diharapkan industri besar juga dapat bersinergi dengan memberdayakan desainer lokal dalam menciptakan produk-produk baru. “Industri besar dapat memanfaatkan desainer lokal dalam penciptaan produk. Dengan demikian, akan banyak desainer lokal yang andal dan mengangkat citra Indonesia sebagai negara yang mampu menghasilkan produk dengan kualitas dan desain yang baik,” tambah Enggar.
Klinik Desain
Di antara sejumlah fasilitas yang ada, Klinik Desain merupakan program andalan yang direalisasikan melalui pendirian IDDC. Melalui program ini, para pelaku usaha dapat bertemu dan berkonsultasi bagaimana meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk melalui pengembangan desain.
Fasilitas yang ditunjang studio foto, laser cutter, 3D printer, dan plotter ini telah melayani sejumlah pelaku usaha dari berbagai daerah, baik yang hadir secara langsung ke IDDC, maupun melalui saluran komunikasi secara online. Operasional IDDC sendiri telah dimulai sejak awal 2016.
"Pengembangan produk berbasis desain yang memiliki nilai tambah dan daya saing harus menjadi program yang berkelanjutan sehingga membutuhkan komitmen berbagai pihak terkait. Untuk itu, kami menggandeng Kementerian/Lembaga, akademisi, pelaku usaha, dan asosiasi agar bersinergi dan bekerja sama mengembangkan IDDC demi kemajuan perekonomian Indonesia," tambah Mendag.
IDDC dibangun di area seluas ± 1.000 m2 dan berlokasi di dalam Gedung Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (BBPPEI) di Jl. S. Parman No. 112, Slipi, Jakarta Barat.
IDDC Hadir di TEI 2016
Saat ini, Kemendag terus melakukan pembenahan dan penyempurnaan terhadap program dan fasilitas yang ada. Selain itu, kegiatan promosi menjadi langkah penting memperkenalkan wadah kolaborasi tersebut ke masyarakat luas agar dapat dimanfaatkan bagi pengembangan sektor perdagangan di skala domestik dan global.
Kemendag akan menghadirkan Zona IDDC pada TEI ke-31 yang diselenggarakan pada 12-16 Oktober 2016 di JIExpo, Jakarta. Zona ini akan hadir di Hall D dan memamerkan produk-produk karya UKM yang telah terpilih melalui program Fasilitasi Pendampingan Desain (Design Dispatch Service/DDS).
DDS merupakan kolaborasi aktif berbagai pihak, yaitu Kemendag, Pemerintah Daerah, desainer, serta para pelaku usaha untuk menciptakan produk berbasis desain sesuai target pasar ekspor.
Mengangkat tema “Green Design”, implementasi program DDS pada tahun ini dilakukan dengan melibatkan 22 UKM di 11 daerah, yaitu Jambi, Purwakarta, Bogor, Kupang, Surabaya, Palangkaraya, Kota Gede, Medan, Sawah Lunto, Cilacap, dan Solo.
Di masing-masing daerah, Kemendag menggandeng seorang desainer yang bertugas memberi pendampingan kepada pelaku usaha, mulai dari pemilihan bahan baku, desain produk, serta proses produksi, hingga menjadi produk akhir yang siap dipasarkan. Seluruh produk yang dihasilkan melalui program DDS akan mengikuti tes pasar pada pameran TEI di Jakarta.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
Terkini
-
KJP Plus Tahap II 2025 Cair untuk 707 Ribu Siswa DKI, Cek Nominalnya
-
23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Nunggak Iuran, Bakal Dapat Pemutihan Semua?
-
4 Fakta Jusuf Kalla Geram, Tuding Rekayasa Mafia Tanah GMTD Lippo Group
-
Saham PJHB ARA Hari Pertama, Dana IPO Mau Dipakai Apa Saja?
-
PGN Mulai Bangun Proyek Injeksi Biomethane di Pagardewa
-
Qlola by BRI Bawa Revolusi Baru Pengelolaan Keuangan Digital, Raih Anugerah Inovasi Indonesia 2025
-
ReforMiner Institute: Gas Bumi, Kunci Ketahanan Energi dan Penghematan Subsidi!
-
Isi Pertemuan Prabowo, Dasco, dan Menkeu Purbaya Rabu Tadi Malam
-
Survei BI: Harga Properti Stagnan, Penjualan Rumah Kelas Menengah Turun
-
Bank Mandiri Wujudkan Komitmen Sosial Bagi 60.000 Warga Indonesia: 27 Tahun Sinergi Majukan Negeri