Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi pada September 2016 tercatat sebesar 0,22 persen. Adapun tingkat inflasi untuk tahun kalender (Januari-September) 2016 tercatat 1,97 persen.
Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, inflasi pada September 2016 lantaran adanya kenaikan harga di masyarakat sebab pada Agustus 2016, Indeks Harga Konsumen (IHK) mencatat deflasi sebesar 0,02 persen.
Adapun penyumbang inflasi antara lain dari makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau inflasi 0,34 persen. Kemudian pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,52 persen.
"Di sektor pendidikan memang alami kenaikan uang kuliah dan akademi. Jadi dia agak besar sumbangan inflasinya. Lalu kesehatan itu menyumbang inflasi 0,33 persen."
Lalu perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,29 persen seiring kenaikan tarif sewa rumah naik dan listrik.
Transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,19 persen (dari tarif pulsa ponsel 0,05 persen) serta sandang 0,13 persen.
"Bahan makanan juga ada pengaruh dari harga cabai merah karena cuaca yang buruk dan pasokan berkurang sehingga menyumbang inflasi. Tiga bulan ke depan diharapkan tetap terkendali, dan target di akhir tahun bisa tercapai," katanya.
Berita Terkait
-
Pemerintah Pede Transaksi Harbolnas 2025 Tembus Rp35 Triliun Meski Daya Beli Lesu
-
Neraca Dagang RI Kembali Surplus USD4,17 Miliar, Ekspor Nonmigas jadi Penyelamat
-
Daya Beli Lesu, Agustus Deflasi 0,08 Persen
-
Bos BPS Blak-blakan Soal Turunnya Data Kemiskinan, Sebut Bukan Titipan Pemerintah
-
Pengangguran di Sulawesi Selatan Hidup Sejahtera? Ini Data BPS
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun