Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Pandjaitan, dalam rangkaian lawatan ke provinsi Nusa Tenggara Barat, pada hari Selasa (25/10/2016) berkunjung ke kota Bima untuk bertemu dan berdialog dengan pimpinan Pelindo III dan pihak terkait.
Seusai pertemuan, Menteri Luhut mengatakan kepada media bahwa dialog yang diikuti oleh Kadek Patria dari GM Pelindo III, Bupati Bima, Indah Damayanti dan Walikota Bima M Qurais, membahas peningkatan kapasitas pelabuhan-pelabuhan di wilayah kerja Pelindo III.
"Kita sedang lihat apakah mungkin operasional pelabuhan ini dikerjakan bersama-sama dengan swasta," kata Menteri Luhut dalam keterangan resmi. Selasa (25/10/2016).
Pelindo III diharapkan segera menghitung biaya pengembangan dua pelabuhan di Sumbawa, yaitu Pelabuhan Bima yang melayani Bima dan Dompu serta Pelabuhan Badas yang melayani wilayah Sumbawa dan Sumbawa Barat. Ia mengatakan pada pertemuan tersebut bahwa Pelindo III sedang menganggarkan proyek pendalaman alur yang akan dimulai tahun depan.
Cost efficiency pengangkutan di pelabuhan Kempo juga dibahas dalam pertemuan itu. Kapasitas pelabuhan akan ditingkatkan dari yang sekarang hanya bisa disandari oleh satu buah kapal akan diperluas agar bisa memuat hingga tiga kapal sekaligus. Menurutnya, perbaikan ini akan meningkatkan jumlah produk-produk pertanian yang dikirim melalui pelabuhan tersebut.
“Bongkar muat juga harus diminimalkan, sekitar 2-3 hari. Dan yang terpenting, saya tidak mau lagi ada pungli di pelabuhan. Tadi ada laporan. Saya minta Dandim dan Kapolres untuk melakukan tindakan tegas terhadap (praktek pungli) ini" katanya.
Pengaturan produksi komoditi pangan
Sebelum menuju kantor Pelindo III, Menko Luhut bertemu sekitar 200 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Convention Hall Paruga Nae. Ia mendorong Pemerintah Kota Bima dan Kabupaten Bima untuk meningkatkan produksi pangan seperti jagung, beras, ikan, dan ternak, serta melakukan revitalisasi pelabuhan sebagai upaya efisiensi biaya pengiriman komoditas tersebut.
"Wilayah ini bisa jadi lumbung pangan nasional. Selama ini kita kurang mengintensifkan yang sudah ada," kata Menko Luhut.
Pada kesempatan tersebut Menteri Luhut mengatakan bahwa investor yang bergerak di bidang pakan ternak nasional siap menanamkan modalnya di Bima. Pemerintah daerah diminta untuk mendorong perusahaan tersebut untuk bisa menyerap produksi jagung petani dimasa panen.
Ia berharap dengan potensi pertanian yang besar ini pemerintah daerah bisa mengatur pola tanam untuk menstabilkan harga-harga komoditi pangan tersebut.
"Yang bertanam jagung, bertanam beras, bertaman kedelai harus digilir dan dibuatkan aturan main. Yang penting masyarakat menuruti aturan tersebut," kata Menko Luhut.
Kepada wartawan Menko Luhut mengatakan bahwa revitalisasi sektor pertanian di kawasan ini merupakan bagian dari proyek lumbung pangan nasional, dimana embrionya sudah jalan dengan produksi jagung yang hampir satu juta ton per tahun di provinsi tersebut.
"Ibu Bupati bisa menyiapkan lahan 7,000 hektar dan Pak Walikota bisa menyiapkan lahannya sebesar 3,000 hektar juga untuk jagung," kata Menteri Luhut.
Masyarakat juga diminta untuk membantu memperlancar investor yang datang, karena pada akhirnya peningkatan investasi akan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
 - 
            
              Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
 - 
            
              Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
 - 
            
              Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
 - 
            
              Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
 - 
            
              Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
 - 
            
              Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
 - 
            
              IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
 - 
            
              Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
 - 
            
              Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD