Suara.com - Presiden Joko Widodo menargetkan investasi pada 2017 mencapai Rp670 triliun. Target ini meningkat pada tahun 2018 menjadi sekira Rp840 triliun.
Menanggapi hal ini, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong mengaku kaget ketika Presiden Jokowi meminta kepada BKPM untuk mencapai target yang dinilai sangat ambisius tersebut.
“Terus terang memang kami semua sedikit kaget di opening statement Presiden kemarin, ini pertama kalinya Presiden menggaris bawahi target investasi. Saya saat itu langsung dipelototin para menteri ketika pak Jokowi menggaris bawahi target investasi,” kata Lembong dalam acara Breakfast Meeting bertema Masa Depan Ekonomi Indonesia di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (8/12/2016).
Kendati demikian, target ini perlu dicapai demi mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017 mendatang. Menurutnya, investasi adalah instrument yang sangat penting dan perlu direalisasikan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan secara nasional.
"Tentunya target yang sangat ambisius, tapi berpikir secara pragmatis. Tidak ada pilihan lain, karena semua komponen perekonomian sudah mentok. Konsumsi sudah tinggi-tingginya, tidak bisa dipaksa naik lagi. APBN sudah maksimal. Kemudian ekspor masih lesu. Jadi satu-satunya yang bisa penggerak ekonomi ya investasi. Tidak ada pilihan," katanya.
Untuk itu, lanjut Lembong, saat ini BKPM tengah mempelajari startegi yang tepat untuk mencapai target investasi tersebut. selain itu, Lembong juga melakukan koordinasi dengan berbagai pihak dalam pemerintahan untuk berkontribusi meningkatkan target investasi pada 2017 mendatang.
“Yang terpenting adalah, investasi ini harus kita pastikan adalah supaya memfokuskan energi kita pada sektor-sektor yang strategis," kata Lembong.
Sebelumnya, dalam acara Saresehan 100 Ekonom di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Selatan, Presiden Joko Widodo meminta kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal mencari cara dan strategi untuk guna mencapai target investasi di akhir 2016 sebesar Rp 594,8 triliun dan di 2017 sebesar Rp 670 triliun.
Jokowi menginginkan investasi bernilai besar ada di bidang minyak dan gas bumi) serta listrik untuk didorong secepatnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Pekerjaan M. Qodari Sebelum Jabat KSP, Hartanya Tembus Rp 260 Miliar
-
Kabar Gembira untuk UMKM! Pajak Final 0,5 Persen Diperpanjang Hingga 2029, Beban Usaha Makin Ringan!
-
Bos BI Senang Pemerintah Guyur Dana Rp 200 Triliun ke Bank, Likuiditas Luber
-
Penyaluran Kredit Meski Gacor Demi Pertumbuhan Ekonomi Konsisten di 5 Persen
-
Bos Danantara Bakal Guyur Lagi KUR Perumahan Hingga Rp 250 Triliun
-
Bukan Reshuffle Kabinet, Ini Pendorong IHSG Bisa Tembus Level 8.000
-
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Raih 63 Penghargaan di Ajang ENSIA 2025
-
Rosan Roeslani Disebut Bakal Jadi Menteri BUMN, Dilebur dengan Danantara?
-
Salah Paham Produk Vape Bikin Industri Tembakau Alternatif Terancam
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN