Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa (13/12/2016) ditutup turun sebesar 14 poin atau 0,27 persen ke level 5.293 setelah bergerak di antara 5.264-5.300. Sebanyak 103 saham naik, 189 saham turun, 111 saham tidak bergerak. Investor bertransaksi Rp9.552 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi beli bersih (net buy) Rp 11 miliar.
Pasar Amerika ditutup menguat seiring investor fokus pada pertemuan Federal Reserve, sementara Dow Jones kembali meraih rekor tinggi penutupan. Dari data ekonomi, angka indeks bisnis kecil NFIB untuk bulan Desember berada pada 98.4, naik dari 94.9 di bulan Oktober, sementara harga impor turun 0.3 persen di bulan November.
"Dow Jones ditutup di rekor tinggi, menguat lebih dari 100 poin ke level 19,908. Nasdaq menguat 1,26 persen ke level 4.935. S&P juga menguat 0,65 persen ke level 2,271," kata Direktur PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee, dalam keterangan tertulis, Rabu (14/12/2016).
Pasar Eropa ditutup dengan penguatan pada hari Selasa seiring terfokusnya pasar terhadap pertemuan Federal Reserve pada tanggal 14 -15 Desember 2016 waktu setempat. Tujuannya adalah untuk mengontrol laju inflasi yang berpotensi terjadi pada awal tahun 2017. Hasil dari pertemuan ini dinilai dapat berpotensi mempengaruhi pergrakan harga secara global.
"FTSE ditutup menguat 1.13 persen ke lev-el 6,968, diikuti oleh CAC Perancis dan DAX Jerman yang masing – masing ditutup menguat sekitar 0.91 persen dan 0.84 persen," ujar Hans.
Pemerintah terus memantau dinamika rapat Federal Open Market Committee (FOMC) bulan ini. Bersamaan itu, pemerintah juga akan mengambil peran dalam menjaga capital outflow sebagai dampak hasil keputusan FOMC melalui APBN. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemkeu) Suahasil Nazara mengatakan, hasil konsensus dari berbagai macam analisis menunjukkan kecenderungan kenaikan suku bunga Bank Sentral AS (The Federal Reserve atau The Fed) cukup kuat. Namun menurutnya, pemerintah meyakini dampak keputusan The Fed sudah diperhitungkan pasar melalui pergerakan kurs rupiah. Namun demikian menurutnya, pemerintah juga akan memantau hal tersebut.
Untuk men-jaga agar capital outflow tidak terlalu besar, pemerintah akan menjaga realisasi APBN-P 2016, khususnya defisit anggaran pemerintah. Lebih lanjut menurut Suahasil, defisit anggaran di akhir tahun akan sangat bergerak. Catatan Kemkeu, hing-ga akhir bulan lalu defisit anggaran bergerak ke level 2,4 persen-2,5 persen dari PDB, naik dari posisi akhir Oktober yang sebesar 2,14 persen dari PDB.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Daftar Pemegang Saham BUMI Terbesar, Dua Keluarga Konglomerat Masih Mendominasi
-
Tips dan Cara Memulai Investasi Reksa Dana dari Nol, Aman untuk Pemula!
-
Danantara Janji Kembalikan Layanan Premium Garuda Indonesia
-
Strategi Bibit Jaga Investor Pasar Modal Terhindar dari Investasi Bodong
-
ESDM Ungkap Alasan Sumber Listrik RI Mayoritas dari Batu Bara
-
Program Loyalitas Kolaborasi Citilink dan BCA: Reward BCA Kini Bisa Dikonversi Jadi LinkMiles
-
IHSG Berbalik Loyo di Perdagangan Kamis Sore, Simak Saham-saham yang Cuan
-
COO Danantara Tampik Indofarma Bukan PHK Karyawan, Tapi Restrukturisasi
-
COO Danantara Yakin Garuda Indonesia Bisa Kembali Untung di Kuartal III-2026
-
Panik Uang di ATM Mendadak Hilang? Segera Lakukan 5 Hal Ini