Suara.com - Realestate Indonesia (REI) mengakui di tengah kondisi belum pulihnya sektor properti Indonesia hingga saat akhir 2016 ternyata rumah kelas bawah masih bertumbuh.
"Saat ini yang masih tumbuh untuk segmen rumah bawah yang porsinya mencapai 37 persen," kata Ketua Umum DPP REI Soelaeman Soemawinata, saat dihubungi di Jakarta, Jumat (16/12/2016).
Menurutnya pernyataan itu disampaikan kepada anggota REI dan pihak terkait lainnya ketika menghadiri HousingEstate Awards, Kamis malam (15/12), di Jakarta.
Dijelaskan Soelaeman, segmen ini telah menjadi obat, khususnya untuk pengembang daerah anggota REI yang jumlahnya mencapai 3.700 pengembang dan 70 persennya merupakan pengembang rumah menengah bawah.
"Dari total pengembang rumah menengah bawah ini, sekitar 70 persennya tersebar diluar Jabodetabek, " katanya.
Namun, lanjut Soelaeman, pada sisi lain tentu pengembang nasional harus mampu bertahan karena merupakan garda terdepan pembangunan.
"Begitu banyak pihak yang tergantung dengan proyek kita, banyak pajak yang bisa disetor, ekonomi yang bangkit, makanya kita harus bertahan, " katanya.
Soelaeman juga menyatakan apresiasinya terhadap HousingEstate yang telah menginspirasi dan memacu semangat pengembang.
"Bagi kami, ini juga sebagai ujian di saat yang sulit dan sekali lagi penghargaan ini harus bisa jadi penyemangat dan spirit, " katanya.
Paling laris Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi HousingEstate Joko Yuwono pada ajang itu menyebut, para peraih HousinigEstate Awards adalah para developer yang tahun ini penjualannya, rumah ataupun apartemen, yang paling laris di kelasnya di wilayahnya masing-masing.
Juga bagi produsen bahan bangunan karena merek-mereknya paling favorit di mata developer dan bank-bank penyalur KPR yang tahun ini produknya mendapatkan respon sangat baik dari para konsumen.
"Tahun ini lebih istimewa karena di tengah kondisi perekonomian dunia yang kurang baik namun masih bisa meraih penjualan yang sangat baik," kata Yuwono.
Ia memberikan contoh, PT Ciputra Residence yang masih bisa menjual rumah komersial atau non subsidi dalam jumlah yang sangat banyak mencapai lebih dari 3.000 unit hanya dari dua proyeknya di Citra Maja Raya dan Citra Raya.
"Begitu juga SPS Group yang mampu menjual rumah bersubsidi 1.000 unit per bulan, " kata Yuwono sambil menambahkan bahwa total proyek perumahan dan apartemen di Jabotabek hingga November tahun ini yang dinilai sebanyak 1.598.(Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Pemerintah Bongkar Penyelundupan Turunan CPO di Priok, Kerugian Negara Capai Miliaran Rupiah
-
HET Pupuk Subsidi Turun, Dirut Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi Dukung Langkah Bersejarah Pemerintah
-
New Ethylene Project Diresmikan, Bahlil Curhat Proses Pembangunannya di Depan Prabowo!
-
KJP Plus Tahap II 2025 Cair untuk 707 Ribu Siswa DKI, Cek Nominalnya
-
23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Nunggak Iuran, Bakal Dapat Pemutihan Semua?
-
4 Fakta Jusuf Kalla Geram, Tuding Rekayasa Mafia Tanah GMTD Lippo Group
-
Saham PJHB ARA Hari Pertama, Dana IPO Mau Dipakai Apa Saja?
-
PGN Mulai Bangun Proyek Injeksi Biomethane di Pagardewa
-
Qlola by BRI Bawa Revolusi Baru Pengelolaan Keuangan Digital, Raih Anugerah Inovasi Indonesia 2025
-
ReforMiner Institute: Gas Bumi, Kunci Ketahanan Energi dan Penghematan Subsidi!