Mata uang rupiah baru. (suara.com/Dian Kusumo Hapsari)
Baca 10 detik
Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun melakukan sosialisasi redenominasi dan mata uang baru RI bersama fungsionaris Partai Golkar Kabupaten Pasuruan di Kantor DPD Kabupaten Pasuruan. Sosialisasi ini merupakan rangkaian kegiatan reses dirinya di daerah pemilihan Jawa Timur II meliputi Pasuruan Probolinggo.
Redenominasi dan pengenalan mata uang baru yang belum lama dikenalkan Bank Indonesia dan Pemerintah ini, menurut Misbakhun, pemerintah harus melakukan sosialisasi secara massif redenominasi dan nilai mata uang baru. Tentunya, dengan tahap sosialisasi yang baik dan benar, bahwa redenominasi itu bukan dalam konteks mengurangi nilai uang rupiah, melainkan membuat rupiah lebih kuat di mata internasional.
"Pada reses ini, kita sudah melakukan sosialisasi pentingnya redenominasi ke para pemangku kepentingan masyarakat Pasuruan dan Probolinggo. Dan, redenominasi harus diawali dengan sosialiasi yang baik, benar, dan tepat," kata Misbakhun pada acara serap aspirasi bersama para fungsionaris DPD Partai Golkar Kab. Pasuruan di Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (23/12/2016).
Pada sesi tanya jawab, muncul pertanyaan seputar mata uang baru RI yang mirip mata uang Yuan, mata uang RI yang tidak mencerminkan mata uang yang sesungguhnya, bahkan jika dibandingkan dengan mata uang dolar. Misbakhun yang juga anggota Baleg itu menjelaskan bahwa tuduhan yang menyatakan mata uang baru RI mirip mata uang Yuan tidaklah benar.
Menurut Misbakhun, desain mata uang baru adalah karya terbaik anak bangsa yang sebelumnya telah dilakukan kajian mendalam. Gambar-gambar yang terpajang pada mata uang baru RI, lanjut dia, adalah representasi berbagai tokoh pahlawan yang turut menjaga keutuhan NKRI.
"Redenominasi itu hal menarik untuk memperkuat citra perekonomian Indonesia di mata internasional," ujar pria kelahiran Pasuruan ini.
Anggapan yang menyatakan bahwa nilai rupiah dibandingkan dolar tidak mencerminkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sesungguhnya, menurut Misbakhun anggapan itu tidak tepat. Pasalnya, lanjut Misbakhun, produk domestik bruto (PDB) Indonesia menempati urutan ke-16 diantara negara-negara G-20.
Pada titik inilah, partai Golkar sebagai partai pendukung pemerintah turut mendukung BI dan Pemerintah melakukan sosialisasi lebih massif dan tepat sasaran mengingat redenominasi adalah hal penting bagi masyarakat.
Tampak hadir pada acara serap aspirasi, jajaran Fraksi Golkar Kab. Pasuruan, pengurus DPD Pasuruan, Pengurus Kecamatan Partai Golkar, dan para kader serta fungsionaris lainnya.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya