Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun mengatakan situasi ekonomi Indonesia saat ini masih menghadapi problematika, seperti situasi penerimaan negara masih jauh dari target sebagaimana tertuang dalam APBN 2016. Misbakhun yang saat ini sedang melakukan kegiatan reses di dapilnya, meminta dukungan dan doa masyarakat Kota Probolinggo agar penerimaan negara bisa dioptimalisasi.
Pasalnya, menurut Misbakhun, kalau penerimaan negara tidak optimal, maka realisasi anggaran akan bermasalah, seperti anggaran pendidikan akan terganggu, pembayaran gaji guru, gaji polisi, gaji tentara, bisa tertunda, pembangunan di daerah bisajuga tertunda, dan lain sebagainya.
"Ini semuanya akan membawa dampak bagi proses pembangunan. Mudah-mudahan sisa waktu yang ada tersisa ini optimalisasi penerimaan negara bisa terwujud," kata Misbakhun usai membuka acara Lomba Hadrah Al-Banjari se-Kota Probolinggo dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW di Gedung Panti Budaya Kota Probolinggo, Kamis (22/12/2016).
Misbakhun mengaku optimis bahwa situasi ekonomi bisa membaik pada tahun 2017. Hal ini mengingat APBN 2016 akan segera berakhir pada 30 Desember 2017, dan kita akan memasuki tahun 2017, tentunya akan berlaku di APBN 2017.
Disinggung mengenai target penerimaan program Tax Amnesty, Misbakhun mengatakan program Tax Amnesty belum sepenuhnya selesai, mengingat pada periode kedua akan berakhir bulan Desember 2016, dan periode ketiga akan berakhir Maret 2017.
"Saya optimistis bahwa target penerimaan Tax Amnesty sebesar Rp165 triliun akan mewujud," ujar pria kelahiran Pasuruan ini.
Untuk mewujudkan target Tax Amnesty, Misbakhun mengapresiasi strategi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang mengirimkan ratusan ribu email yang isinya data-data yang dimiliki oleh DJP supaya masyarakat yang datanya ada di email itu supaya melakukan Tax Amnesty.
"Data-data tersebut adalah akurat dan bisa dipertanggungjawabkan, apabila tidak diikuti oleh wajib pajak (WP), maka akan kena resiko pajak yang lebih besar," katanya.
Langkah strategis DJP itu, kata Misbakhun harus kita berikan dukungan kepada pemerintah. Kenapa? Sebab penggunaan pajak ini sangat penting, misalnya untuk menggaji guru, infrastruktur, kesehatan, dan masih banyak lagi untuk kesejahteraan masyarakat, semuanya bersumber dari pajak.
Baca Juga: Misbakhun Ajak Umat Islam Teladani Sikap Nabi Muhammad SAW
"Saat ini penerimaan program tax Amnesty mencapai Rp100 triliun, dan target Rp165 triliun mudah-mudahan akan tercapai," pungkas Misbakhun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing