Dalam kunjungannya ke Surabaya untuk memantau pelayanan angkutan Natal dan Tahun Baru, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga bertemu dengan Walikota Surabaya Tri Rismaharini guna membahas beberapa rencana pembangunan infrastruktur transportasi di Surabaya, salah satunya adalah pembangunan trem.
Usai pertemuan dengan Walikota Risma di stasiun Gubeng bersama sejumlah pejabat diantaranya, Dirjen Perekeretaapian, Sekda Provinsi Surabaya, dan Kadishub kota Surabaya, Menhub Budi mengungkapkan bahwa salah satu ide yang menarik dari Walikota Risma adalah untuk mereaktivasi trem.
Untuk itu, Menhub Budi mengatakan akan mencari cara agar pembangunan trem di Surabaya bisa segera terwujud. Salah satu caranya yaitu memulai pembangunan trem sepanjang 4 km dari Joyoboyo ke Tunjungan dalam waktu dua tahun ini.
"Kita mencari suatu quick win yang bisa dilaksanakan dengan baik. Diskusi kita tadi, yaitu memulai pembangunan trem dari Joyoboyo ke kurang lebih ke Tunjungan berjarak kurang lebih 4 km. Kita akan mulai dua tahun ini, mudah-mudahan bisa selesai," ungkapnya dalam keterangan resmi, Jumat (30/12/2016).
Menhub Budi menjelaskan, jika trem ini bisa terwujud, selain dapat digunakan untuk angkutan sehari-hari, juga dapat menjadi daya tarik bagi turis dalam negeri maupun mancanegara.
"Ini bisa menjadi percontohan. Akan menjadi satu-satunya trem yang ada di Indonesia yang bisa menjadi "ikon Surabaya". Ini akan menarik, baik untuk angkutan ekonomi maupun turis. Ini bisa menjadikan Surabaya sebagai destinasi turis yang menarik," jelasnya.
Untuk menarik masyarakat menggunakan trem, Pemerintah Kota Surabaya juga akan membangun gedung park and ride 5 lantai di Joyoboyo.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Prasetyo Boeditjahjono mengatakan rencana reaktivasi trem tersebut merupakan rencana yang sudah lama, namun terkendala pembiayaan.
Ia mengatakan pemerintah juga sudah memiliki detail engineering design (DED) trem. Nilai reaktivasi trem tersebut, lanjut Prasetyo, secara keseluruhan yaitu sepanjang 17 km, membutuhkan biaya sebesar Rp 3 Triliun. Terkait dengan pembiayaan reaktivasi trem tersebut, dia mengatakan saat ini beberapa investor sudah menawarkan pinjaman seperti dari Bank Dunia atau Jerman.
Baca Juga: Kemenhub Teken Kontrak IMO dengan PT KAI untuk Tahun 2017
Selain membahas trem, Menhub Budi dan Walikota Risma juga membahas rencana pembangunan kereta komuter di Surabaya, yang disebut segitiga yang menyambungkan tiga wilayah yaitu Wonokromo, Sidoarjo, dan Tarik sepanjang kurang lebih 30 KM.(
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Terkini
-
Gara-gara PIK2, Emiten Milik Aguan CBDK Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun di Kuartal III-2025
-
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Batubara Acuan untuk Periode Pertama November!
-
Ramalan Menkeu Purbaya Jitu, Ekonomi Kuartal III 2025 Melambat Hanya 5,04 Persen
-
OJK: Generasi Muda Bisa Bantu Tingkatkan Literasi Keuangan
-
Rupiah Terus Amblas Lawan Dolar Amerika
-
IHSG Masih Anjlok di Awal Sesi Rabu, Diproyeksi Bergerak Turun
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026