Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang juga selaku Ketua Harian Dewan Energi Nasional (DEN) Ignasius Jonan, kemarin, Senin (23/1/2017) memimpin Sidang Anggota ke-20 DEN. Sidang kali ini membahas isu strategis energi meliputi Program 35.000 MW, bauran energi terkait komitmen pencapaian target Kebijakan Energi Nasional (KEN) dan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), serta implementasi RUEN ke daerah.
Pemerintah akan segera mengaplikasikan RUEN ke seluruh wilayah di Indonesia. Anggota DEN bersama Kementerian ESDM, dan Kementerian terkait, akan melakukan pembinaan penyusunan Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Provinsi melalui beberapa kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain sosialisasi RUEN, pedoman teknis, pemberian diklat teknis, dan pendampingan dalam pelaksanaannya. “Terkait RUED, saya mohon agar kita memasukan program prioritas tiap daerah kedalamnya,” ujar Menteri Jonan.
Lebih lanjut Menteri Jonan menegaskan perihal komitmen Pemerintah dalam mencapai sasaran Bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) tahun 2025 sebesar 23 persen. Pelaksanaan dari bauran energi tersebut harus ada dalam RUED. “Ini yg paling dekat tentu bauran energi ini penting nanti untuk kita bicara waktu diskusi dengan daerah waktu buat RUED,” ujar Menteri Jonan.
Sasaran 23 persen bauran EBT tahun 2025 mengharuskan penyediaan kapasitas pembangkit listrik dari EBT sekitar 45 GW. Disamping perlu dikembangkan secara masif, pengembangan EBT juga harus mempertimbangkan efisiensi. Harga EBT harus dapat bersaing dengan energi setempat di daerah. “Didalam pemanfaatan bauran energi, kita tetap mengutamakan di setiap daerah itu mana yang paling efisien,” pungkas Menteri Jonan.
Terkait dengan Program 35.000 MW, jumlah pembangkit yang sudah melakukan kontrak atau Power Purchase Agreement (PPA) sampai saat ini sekitar 52 persen atau 18.277 MW, dan selebihnya dalam tahap perencanaan dan pengadaan. Selain itu, Pemerintah juga terus melanjutkan program ketenagalistrikan 7.000 MW yang telah dimulai sebelum Program 35.000 MW diresmikan di tahun 2015. Saat ini progress Program 7.000 MW tersebut sebanyak 74 persen telah beroperasi dan komisioning, selebihnya dalam tahap kontrak konstruksi.
Dalam rangka percepatan penyelesaian program ini, Pemerintah terus berupaya menyelesaikan berbagai tantangan seperti pengadaan lahan, perizinan Pemerintah Pusat dan Daerah, dan pendanaan. Terkait kendala penyediaan lahan, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 4 Tahun 2016 tentang Percepatan Infrastruktur Ketenagalistrikan dimana nilai jual beli lahan dilakukan berdasarkan hasil penilaian jasa penilai.
”Kami bersyukur sampai tahun kemarin kami bisa menyelesaikan hingga 5.000 km (transmisi listrik). Ini pun terus terang karena proses pembebasan lahan yang sangat cepat. Serta dukungan yang tidak kalah penting yaitu dari Perpres No 4 Tahun 2016 dimana sesuai Peraturan Presiden tersebut kami diizinkan untuk membeli tanah dengan harga pasar,” ungkap Direktur Utama PLN, Sofyan Basir.
Baca Juga: Jonan Bertekad Lifting Minyak Nasional Melebihi Target APBN 2017
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan