Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan melakukan kunjungan kerja ke Sekolah Tinggi Energi dan Mineral (STEM) Akamigas di Cepu, Blora, Jawa Tengah, dan Lapangan Minyak dan Gas Bumi Banyu Urip di Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (20/1/2017).
Mengawali kunjungan kerja di dua provinsi di Pulau Jawa tersebut, Menteri ESDM bertemu dengan civitas akademika STEM Akamigas. Sekitar 700 mahasiwa dan 120 Pegawai Negeri Sipil di STEM Akamigas menyambut kedatangan Menteri ESDM yang didampingi oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) ESDM Djadjang Sukarna dan Ketua STEM Akamigas RY Perry Burhan.
Dalam kegiatan yang berlangsung di Grha Oktana STEM Akamigas tersebut, Menteri Jonan memberi arahan supaya Mahasiswa STEM Akamigas dapat menghasilkan karya di kemudian hari untuk kemajuan Indonesia. “Apapun bentuknya, sekolah itu adalah bisa berkarya setelah lulus,” tutur Menteri ESDM. Menteri Jonan juga berpesan kepada Kepala BPSDM supaya dapat menyurati SKK Migas untuk memberikan referensi kepada mahasiswa STEM Akamigas yang berprestasi untuk dapat bekerja di Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) minyak dan gas (migas) yang ada di Indonesia.
Di samping itu, Menteri ESDM juga mendorong supaya kualitas pengajaran yang berlangsung di STEM Akamigas menjadi lebih baik. “Guru di sini dalam satu bulan dikirim ke KKKS untuk belajar, supaya tahu perkembangan dunia migas terkini. Setiap eselon I wajib mengajar selama 3 jam dalam satu tahun. Termasuk juga ahli dari KKKS supaya ikut mengajar di sini,” ujar Menteri ESDM.
Menteri Jonan juga berpesan kepada seluruh civitas akademika STEM Akamigas untuk dapat selalu mengikuti perkembangan sektor migas. Pemerintah, ujar Jonan, saat ini berpikir bahwa Production Sharing Contract (PSC) skema Cost Recovery sudah kuno dan tidak mengajarkan bahwa bekerja harus efektif dan efisien dari segi biaya. "Dunia ini berkembang cepat sekali, berpikir selalu mengikuti perkembangan zaman," pesan Jonan.
Menteri Jonan juga mengajak peserta yang hadir untuk berkaca kepada Persatuan Emirat Arab (PEA). “Kemarin saya mengunjungi PEA. Di PEA konsumsi migas hanya 5 persen (dari produksi migas nasional PEA). Itu pun sudah berpikir bagaimana tidak lagi menggunakan minyak, padahal mereka negara yang sangat kaya minyak,” lanjutnya. Di akhir paparan, Menteri ESDM ingin supaya STEM Akamigas menjadi sekolah yang luar biasa.
Usai paparan, Menteri ESDM meninjau pameran yang diselenggarakan oleh mahasiswa dari lima Program Studi (Prodi) yang ada di STEM Akamigas. Pameran tersebut memamerkan, antara lain perkembangan teknologi di industri migas, serta karya dan prestasi yang diraih STEM Akamigas. Setelah peninjauan tersebut, Menteri Jonan melakukan penanaman pohon di halaman STEM Akamigas. Usai menjalani seluruh rangkaian acara di STEM Akamigas, Menteri ESDM beserta rombongan bersiap-siap melanjutkan kunjungan kerja ke Lapangan Migas Banyu Urip Exxon Mobil Cepu Limited di Bojonegoro.
STEM Akamigas telah berdiri sejak tahun 1967. Kegiatan pendidikan di sektor ESDM dilakukan melalui lima Prodi, yakni Prodi Teknik Produksi Migas, Teknik Pengolahan Migas, Teknik Instrumentasi Kilang, Teknik Mesin Kilang, dan Logistik Minyak dan Gas. Adapun sasaran pendidikan dari Sekolah Tinggi ini adalah masyarakat umum, masyarakat industri sektor ESDM serta PNS atau Calon PNS Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang akan dididik menjadi Sarjana Sains Terapan.
Baca Juga: Perkuat Investasi Energi, Jonan Kunjungi Persatuan Emirat Arab
Berita Terkait
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Di Balik Papan 'Bensin Habis' Ada Kabar Getir Pegawai SPBU Swasta yang Takut Dirumahkan
-
Jadi Sekjen Kementerian ESDM, Bahlil Beri Tugas Ahmad Erani Yustika Percepat Hilirasi Energi
-
Profil Ahmad Erani Yustika: Dulu Stafsus Jokowi, Kini Dipercaya Prabowo Jadi Sekjen Kementerian ESDM
-
Tradisi Patah! Prabowo Tunjuk Ahmad Erani Yustika Eks Staf Jokowi Jadi Sekjen Kementerian ESDM
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya