Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2017 diprediksi mencapai 5-5,4 persen atau lebih tinggi dari tahun 2016 sebesar 5 persen. Salah satu pilar penyokong pertumbuhan ekonomi yakni melalui pembangunan infrastruktur. Dari total anggaran infrastruktur pada tahun ini sebesar Rp 387 triliun, porsi terbesar berada di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yakni RP101,4 triliun.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto, Kementerian PUPR, yang mewakili Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada acara seminar Seminar Indonesia Economic Outlook 2017 yang diselenggarakan di Jakarta pada hari Selasa (31/1/2017).
Ditambahkannya anggaran tersebut akan digunakan bagi pembangunan infrastruktur guna mengatasi tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini seperti disparitas antar wilayah dan kawasan yang masih tinggi, terutama antara Kawasan Barat Indonesia (KBI) dan Kawasan Timur Indonesia (KTI). Disamping itu konsentrasi penduduk masih 57,5 persen berada di Pulau Jawa dan sebagian besar tinggal kawasan perkotaan. "Melalui pemerataan pembangunan infrastruktur PUPR, diharapkan redistribusi penduduk dapat terjadi serta mengurangi urbanisasi," kata Arie.
Pembangunan infrastruktur PUPR juga diarahkan untuk meningkatkan daya saing nasional, salah satunya melalui pembangunan konektivitas antar wilayah. Selain itu, juga tersedianya infrastruktur PUPR bisa mendorong pemanfaatan sumber daya yang belum optimal dalam mendukung kedaulatan pangan dan energi. Arie mencontohkan potensi air yang dimiliki Indonesia cukup besar, namun pemenuhan air penduduk Indonesia per kapita masih belum ideal. Oleh karenanya Kementerian PUPR melakukan pembangunan bendungan baru, melakukan pemeliharaan dan rehabilitasi bendungan dan bendung yang ada serta embung-embung.
Pada tahun 2017 ini, tambah Arie merupakan tahun ketiga Periode Pembangunan Nasional 2015-2019. "Kementerian PUPR memfokuskan upaya mendorong pembangunan infrastruktur PUPR secara merata dan berkeadilan di seluruh Indonesia sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Bogor pada 4 Januari 2017 lalu," ujar Arie.
Pembangunan infrastruktur di wilayah perbatasan antar negara, kawasan-kawasan terpencil, pulau-pulau terdepan/terluar, perdesaan, dan revitalisasi kawasan kumuh menjadi prioritas program Kementerian PUPR di tahun 2017 ini karena program ini merupakan pembangunan yang berkeadilan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
Danantara dan BP BUMN Turunkan 1.000 Relawan untuk Bencana Sumatra, Diawali dari Aceh
-
Komitmen Nyata BUMN Peduli, BRI Terjunkan Relawan ke Daerah Bencana Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf