Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Arie Setiadi Moerwanto, mengatakan pembangunan jalan tol sepanjang 1.000 km dalam waktu 5 tahun tersebut tidak mudah. Namun ia optimis target tersebut dapat dicapai melalui berbagai terobosan yang dilakukan pemerintah melalui kerjasama antar sektor.
Dalam rangka mendapatkan kepastian ketersediaan lahan, Kementerian PUPR berkoordinasi dengan instansi terkait. "kita duduk bersama, bila pemilik lahan tidak menerima besaran ganti rugi dapat mengajukan ke pengadilan negeri. Pengadilan akan memutuskan dalam waktu 14 hari, jadi ada kepastian," kata Arie di Jakarta, Selasa (31/1/2017).
Dari sisi pendanaan, penggunaan mekanisme dana talangan dari BUJT jalan tol turut mempercepat pengadaan tanah. "Dengan adanya mekanisme dana talangan, begitu harga disepakati BUJT dapat langsung membayar dan dana talangan BUJT tersebut dapat diajukan kepada Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) untuk diganti," kata Arie.
Diketahui bahwa dana talangan dari LMAN yang terserap untuk proyek jalan tol hingga Desember 2016 sebesar Rp 15,75 triliun. Sedangkan dana talangan LMAN tahun 2017 sebesar Rp 20 triliun yang dialokasikan untuk pengadaan lahan jalan tol sebesar Rp 13 triliun, sementara sisanya untuk pelabuhan, kereta api dan lainnya.
Inovasi lain untuk mempercepat pembangunan jalan tol, kata Arie yakni untuk ruas tol yang tidak menarik bagi investor, seperti tol di Sumatera, pelelangannya digabungkan dengan lelang ruas tol yang di tawarkan di pulau Jawa yang lalu-lintas hariannya sudah tinggi. "Dalam lelang pembangunan jalan tol di pulau Jawa, kita syaratkan dalam klausul lelangnya adalah berapa panjang jalan tol yang akan dibangun di Sumatera. Sehingga semua bisa dibangun dengan baik,” tambah Arie.
Skema penggabungan atau bundling jalan tol juga bisa digunakan untuk memecahkan beberapa masalah pembangunan infrastruktur sekaligus. "Misalkan saja rencana pembangunan jalan Tol Semarang-Demak, kita punya problem banjir Semarang, sehingga jalan tol-nya kita geser ke utara, dan konstruksinya akan dibangun juga berfungsi sebagai pengendalian banjir. Sehingga pengentasan kemacetan, pengendalian banjir dan pengembangan wilayah yang tadinya wilayah kumuh karena kebanjiran menjadi satu, itu yang kami dorong,” tambah Arie.
Tag
Berita Terkait
-
Tahun 2017, Pemerintah Fokus Pemerataan Pembangunan Infrastruktur
-
Kementerian PUPR Gencar Bangun Sarana Air Bersih di NTT
-
Kementerian PUPR: Banyak Swasta Kepincut Investasi Jalan Tol
-
Anggaran Pembangunan Infrastruktur PUPR 2017 Rp101,49 Triliun
-
Kementerian PUPR Alokasikan Rp2,3 Triliun untuk Jalan Trans Papua
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Tiba-tiba Menkeu Purbaya Minta Maaf ke Kementerian dan Pemda
-
Telin dan Cabos de Timor-Leste, E.P. Perkuat Kolaborasi Bilateral Pengembangan Infrastruktur Digital
-
Menkeu Purbaya Balas Protes Pedagang Thrifting: Harga Murah Tapi Merusak Industri Kita
-
Kajian CPI: Investasi Sektor Ketenagalistrikan di RI Masih Jauh dari Target
-
Pemda Pinjam Duit ke Pemerintah Pusat, Menkeu Purbaya Beri Bunga 0,5 Persen
-
CIO Danantara Pandu Sjahrir Bantah Emiten TOBA Ikut Tender Proyek Waste-to-Energy
-
Telkom Jamin Keamanan Data dan Keandalan Sistem, HDC NeutraDC-Nxera Batam Raih Sertifikasi Tier-3
-
7 Fakta PHK Massal Karyawan Pabrik Ban Michelin Cikarang Timur
-
4 Syarat Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan, Siapa Saja Bisa Ajukan?
-
Bangun Pabrik Soda Ash Pertama, Dirut Pupuk Indonesia: Impian Tiga Dekade Lalu Akhirnya Terwujud