Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan melaporkan simpanan dana pemerintah daerah atau Pemda di perbankan pada akhir Desember 2016 mencapai Rp83,85 triliun.
Posisi tersebut turun signifikan yaitu mencapai Rp114,94 triliun dari realisasi bulan sebelumnya yang masih berada di angka Rp198,79 triliun.
Dilansir dari data Ditjen Perimbangan Keuangan di Jakarta, Rabu (1/2/2017), tumpukan dana pemda yang menggendap di bank hingga di akhir tahun 2016 sebesr Rp 83,85 triliun atau sesuai dengan target yang telah diperkirakan sebelumnya di bawah Rp85 triliun.
"Jumlah tersebut lebih rendah Rp114,94 triliun dari posisinya pada November 2016 yang sebesar Rp198,79 triliun. Jumlah tersebut juga lebih rendah Rp 15,83 triliun dari posisi simpanan pemda di perbankan pada akhir Desember 2015 yang sebesar Rp99,68 triliun," kata Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Budiarso Teguh Widodo dalam keterangan tertulisanya, Rabu (1/2/2017).
Widodo menjelaskan,Jika dirinci, posisi saldo simpanan pemerintah Provinsi (pemprov) di perbankan pada akhir bulan Desember 2016 mencapai Rp28,16 triliun, atau lebih rendah Rp32,44 triliun dari posisinya pada akhir bulan sebelumnya, Rp60,61 triliun.
Meskipun demikian, jumlah simpanan pemprov tersebut lebih tinggi Rp1,37 triliun dari posisinya pada akhir periode yang sama tahun sebelumnya, Rp26,80 triliun.
Kemudian, posisi saldo simpanan pemerintah Kabupaten di perbankan pada akhir bulan Desember 2016 sebesar Rp41,47 triliun, turun Rp64,27 triliun dari posisinya pada akhir bulan sebelumnya, Rp105,74 triliun.
Jumlah tersebut lebih rendah Rp12,87 triliun dari posisinya pada akhir Desember 2015 yang sebesar Rp54,34 triliun.
Sementara itu, posisi saldo simpanan atau dana menanggur pemerintah kota (pemkot) di perbankan pada akhir Desember 2016 sebesar Rp14,21 triliun, yang berarti lebih rendah Rp 18,23 triliun dari posisinya pada akhir bulan sebelumnya yang sebesar Rp32,44 triliun.
Baca Juga: Darmin Sebut Banyak Pekerjaan Saat Ini Tidak Relevan dengan Zaman
Jumlah tersebut juga lebih rendah sebesar Rp4,33 triliun dari posisinya pada akhir periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp18,54 triliun.
Berita Terkait
-
Menkeu Purbaya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Lulusan SMA Bisa Melamar jadi Petugas Bea Cukai
-
Hujan Deras Sebabkan Pohon Tumbang di Depan Kemenkeu
-
Old Money Ilegal Disebut Ketar-ketir Jika Menkeu Purbaya Terapkan Kebijakan Redenominasi
-
Laba Krom Bank (BBSI) Meroket 17 Persen, DPK Melejit 212 Persen
-
Ancaman Deepfake Buat Perbankan Tekor Rp2,5 Triliun
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Menkeu Purbaya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Lulusan SMA Bisa Melamar jadi Petugas Bea Cukai
-
Pajak UMKM 0,5 Persen Bakal Permanen? Purbaya: Tapi Jangan Ngibul-ngibul Omzet!
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Aguan Punya Mal Baru Seluas 3,3 Hektare, Begini Penampakkannya
-
Gudang Beku Mulai Beroperasi, BEEF Mau Impor 16.000 Sapi Tahun Depan
-
Proses Evaluasi Longsor di Tambang PT Freeport Selesai Antara Maret atau April
-
Bahlil Dorong Freeport Olah Konsentrat Tembaga Amman
-
Purbaya Pesimis DJP Bisa Intip Rekening Digital Warga Tahun Depan, Akui Belum Canggih
-
Sempat Tolak, Purbaya Akhirnya Mau Bantu Danantara Selesaikan Utang Whoosh
-
Purbaya Duga Pakaian Bekas Impor RI Banyak dari China, Akui Kemenkeu Lambat Tangani