Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) mendukung peluncuran fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor-Industri Kecil Menengah (KITE IKM) dengan menghadirkan paviliun mini Indonesia Design Development Centre (IDDC). Kehadiran paviliun mini IDDC ini dimaksudkan untuk mendorong dan memotivasi pelaku usaha skala kecil dan menengah melakukan ekspor.
“Fasilitas KITE IKM yang implementasinya berada di bawah koordinasi Kementerian Keuangan ini sangat tepat disinergikan dengan salah satu program Kemendag, yaitu IDDC. Program ini dihadirkan sebagaiupaya pengembangan produk ekspor berbasis desain. Saya berharap para pelaku usaha binaan Kemendag di berbagai daerah yang umumnya berskala kecil dan menengahdapat semakin termotivasi untuk berekspansi ke pasar ekspor,” ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita pada peluncuran fasilitas KITE IKM yang diresmikan Presiden Joko Widodo hari ini, Senin (30/1/2017), di Boyolali, Jawa Tengah.
Beberapa produk dari program Fasilitasi Pendampingan Desain (Designer Dispatch Service/DDS) IDDC terpilih menempati Paviliun Mini IDDC ini, antara lain batik dan anyaman bambu dari Raja Serayu (Cilacap), tikar dari Tikar Vinto (Jambi), dan produk kerajinan Saf Handicarft (Medan).
Terdapat juga produk hasil program DDS yang telah memanfaatkan fasilitas KITE IKM, yaitu produk kerajinan dari Ragenda Mop (Lombok), produk furnitur dari CV. Yudhistira (Sukoharjo), produk home living dari CV. Out of Asia (Bantul), dan produk spa dari PT. Bali Tangi (Denpasar). Mendag menegaskan bahwa Kemendag secara konsisten mendorong pertumbuhan ekspor nasional. Direktur Jenderal PEN Arlinda menambahkan bahwa berbagai cara dan terobosan dilakukan untuk mengejar pertumbuhan tersebut.
“Salah satu peranan Kemendag adalah mendorong pertumbuhan ekspor nonmigas, baik oleh pelakuusaha besar maupun unit-unit usaha skala kecil dan menengah di seluruh Indonesia. Saya sangat mendukung adanya fasilitas KITE IKM ini,” imbuh Arlinda.
IDDC yang diresmikan pada 29 September 2016 merupakan pusat konsultasi dan pelayanan desain. IDDC berfungsi sebagai wahana untuk berkolaborasi bagi dunia usaha, desainer, asosiasi, dan akademisi dalam menciptakan produk berbasis desain yang berkualitas, bernilai tambah, dan berdaya saing. IDDC berlokasi di Jl. S. Parman No. 112, Slipi, Jakarta Barat, dan dibangun di atas area seluas sekitar 1.000 m2.
Beberapa layanan dan fasilitas yang disediakan di IDDC antara lain Klinik Desain, Layanan Informasi Desain untuk dapat mengakses situs Stylus dan Euromonitor International, Pustaka Desain yang dilengkapi dengan buku-buku desain, kegiatan Seminar Desain Internasional, fasilitas Co-Work Space, galeri, dan fasilitasi pada Design Award bertaraf internasional.
Tidak hanya itu, IDDC juga memiliki fasilitas penunjang seperti studio foto, laser cutter, 3D printer, dan plotter.Selain fasilitas dan layanan di atas, IDDC juga memiliki program Fasilitasi Pendampingan Desain (Designer Dispatch Service/DDS) yang menghasilkan produk-produkekspor berbasis desain dan dipamerkan pada galeri di IDDC. Peluncuran Fasilitas KITE IKM Peluncuran fasilitas KITE IKM bertempat di Balai Desa Tumang, Kabupaten Boyolali, dengan mengangkat tema “Impor Mudah, Produksi Murah, Ekspor Melimpah”.
Baca Juga: Ini Jurus Kemendag Jaga Stabilitas Harga Gula
Desa Tumang dipilih sebagai lokasi sosialiasi fasilitas KITE IKM karena daerah ini merupakan salah satu sentra industri logam di Indonesia dan mampu menyerap tenaga kerja sekitar 4.000 orang. Produk-produk kerajinan logam dari desa Tumang telah berhasil menembus beberapa pasar ekspor seperti Amerika Serikat, Australia, Belgia, Prancis, Brunei Darussalam, dan Malaysia.
Program pemerintah yang bertujuan mempromosikan manfaat fasilitas KITE bagi IKM ini merupakan hasil sinergi antara Kementerian Keuangan, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Perdagangan. Dengan adanya program KITE IKM, pemerintah memberi kemudahan terhadap komoditas impor yang dibutuhkan IKM sebagai bahan baku pembuatan produk-produk berorientasi ekspor.
Berkat pemanfaatan fasilitas dimaksud, pelaku usaha berpeluang mendapat marjin keuntungan yang lebih besar dengan memotong biaya produksi. Ketersediaan material imporsebagaibahanbakupenolong tersebut juga turut mendorong tumbuhnya sentra-sentra industri di Indonesia seperti Solo (sentra industri furnitur dan batik), Jepara (furnitur), Semarang (furnitur), Sidoarjo (furnitur dan kulit), Lombok (mutiara), Pekalongan (batik), D.I. Yogyakarta (batik dan kulit), Garut (kulit), Cirebon (rotan), dan masih banyak lagi. Lebih jauh, dengan adanya sentra-sentra industri, diharapkan program One Village One Product (OVOP) oleh pemerintah dapat semakin dikembangkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing