Suara.com - Pemerintah terus berupaya meningkatkan jumlah pekerja terampil untuk mengejar target sebesar 113 juta orang di tahun 2030.
"Untuk pencapaian target itu perlu dukungan pengusaha untuk bersama mendorong dan mempercepat peningkatan kompetensi pekerja," ujar Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri di Medan, Jumat.
Dia mengatakan itu pada kunjungan kerja di Sumut antara lain menghadiri acara Komitmen Bersama antara BBPLK Medan, Balai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Medan dengan PT Kawasan Industri Medan (KIM) untuk peningkatan kompetensi tenaga kerja yang berdasarkan kebutuhan industri.
Untuk pencapaian 113 juta itu sendiri, maka, ujar menteri, setiap tahun Indonesia perlu 3,8 juta pekerja terampil.
Menaker menjelaskan, rencana pencapaian 113 juta pekerja terampil di tahun 2030 itu adalah untuk memenuhi target menjadi negara ekonomi terbesar ke-7 di tahun 2030.
Dewasa ini, Indonesia masih menempati posisi ekonomi terbesar ke-16 dengan sekitar 57 juta pekerja terampil.
Dia menegaskan, dukungan swasta itu sangat diperlukan karena pemerintah memang tidak bisa melakukan sendiri dengan segala keterbatasannya.
"Jadi pemerintah berharap dunia usaha untuk bisa terlibat aktif dalam program percepatan peningkatan kompetensi yang diselenggarakan pemerintah saat ini," katanya.
Hanif Dhakiri menegaskan, Kemenaker sedang menggenjot skema pelatihan kerja untuk bisa lebih cepat menyiapkan tenaga terampil sehingga juga bisa diserap pasar kerja dan untuk itu diharapkan semua daerah memiliki balai pelatihan kerja atau semacamnya yang bermutu baik dan bisa diakses oleh siapapun yang ingin meningkatkan kompetensi.
Balai latihan kerja itu, ujar menteri, perlu didampingi tempat uji kompetensi dan lembaga sertifikasi profesi agar tenaga kerja terlatih bisa mendapatkan sertifikasi profesi.
"Dengan langkah itu, orang yang tidak mengenyam bangku sekolah sekalipun bisa mendapatkan sertifikasi kalau memang nyatanya mampu lulus dalam uji kompetensi itu," katanya.
Selama ini, menurut Hanif, investasi sumber daya manusia (SDM) dianggap hanya melalui pendidikan formal, padahal pelatihan kerja bisa jadi terobosan bagi percepatan investasi SDM.
"Pendidikan formal memang penting dan wajib. Tetapi itu lebih ke arah jangka panjang, sedangkan pelatihan kerja juga penting dan bisa untuk jangka pendek, menengah, dan juga panjang," katanya.
Untuk itu, ujar dia, perusahaan di Sumut diminta ikut terlibat dalam program pemagangan nasional yang merupakan salah satu terobosan percepatan peningkatan kompetensi tenaga kerja dengan program satu perusahaan memagangkan 100 orang per tahun, Gubernur Sumut HT Erry Nuradi menyebutkan, sesuai dengan survei angkatan kerja nasional dan BPS pada Agustus 2016, jumlah pengangguran terbuka di daerah itu ada sebanyak 372.000 orang dari jumlah penduduk yang hampir 14 juta jiwa.
"Sumut terus berupaya menekan angka pengangguran dan berharap selain 10.774 perusahaan yang ada bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi, ada usaha baru yang berdiri," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
AgenBRILink LQQ, Wujud Nyata Inklusi Keuangan BRI di Bengkulu Utara
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
DPR Kaji Ulang Status Pejabat BUMN, Bakal Kembali Jadi Penyelenggara Negara?
-
Kementerian BUMN Akan Jadi Badan Penyelenggara BUMN
-
Viral Proyek Yve Habitat Mangkrak Bikin Geram Konsumen, Pengembang Buka Suara
-
Dunia Pekerjaan Makin Canggih Tapi Lulusan Ilmu Komputer Banyak Menganggur, Apa Penyebabnya?
-
Buruh Girang Menkeu Purbaya Pertimbangkan Penurunan Cukai Hasil Tembakau
-
Wamen Nezar Ungkap 4 Fokus dalam Peta Jalan Pengembangan AI di Indonesia
-
Heboh RDN Dibobol, SIPF Pastikan Investor Punya Jaring Pengaman
-
Pemerintah Andalkan AI Jadi Mesin Ekonomi Baru Indonesia