Suara.com - Pemerintah saat ini sedang gencar untuk mensosialisasikan mengenai tax amnesty sebagai langkah untuk meningkatkan penerimaan pajak. Bagi sebagian dari Anda, mungkin membayar pajak merupakan hal yang cukup memberatkan, karena hampir semua dikenai pajak.
Mulai dari kendaraan, properti, rumah makan, gaji, hingga pendapatan lainnya. Meski demikian, sudah menjadi kewajiban sebagai warga negara untuk membayar pajak. Penerimaan negara akan digunakan untuk kegiatan belanja negara dan pengembangan infrastruktur, sehingga secara tidak langsung maka manfaatnya akan kembali lagi kepada masyarakat. Ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk menghemat beban pajak akhir tahun secara legal.
Berikut pembahasannya:
Upayakan mendapat penghasilan yang bebas pajak
Bila merujuk pada UU No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 3, dijelaskan mengenai penghasilan yang bukan objek pajak. Bisa saja penghasilan yang diperoleh dikelompokan dalam penghasilan bebas pajak. Ada beberapa cara agar bisa mendapat penghasilan yang tidak perlu membayar pajak lagi pada SPT PPh akhir tahun, misalnya dengan menanam dana pada deposito yang sudah dipotong oleh pajak final.
Menunda pembayaran pajak tanpa dikenakan sanksi administrasi oleh pajak
Hal ini mungkin pernah dilakukan oleh hampir semua orang secara tidak sadar. Menunda pembayaran pajak hingga batas akhir masa pembayaran merupakan fasilitas pinjaman kredit tanpa bunga dari pemerintah. Sebagaimana diketahui pembayaran pajak terdiri atas pembayaran masa dan pembayaran akhir tahun.
Setiap bulan setoran masa yang wajib dibayar sendiri merupakan angsuran PPh Pasal 25. Sedangkan sisa pajak kurang bayar paling disetor akhir Maret pada tahun berikutnya untuk wajib pajak pribadi dan akhir April tahun berikutnya untuk wajib pajak badan. Sesuai konsep nilai waktu dari uang, maka terdapat potensi penghematan dari penundaan pembayaran hingga batas akhir masa pembayaran.
Maksimalkan tax deduction
Semakin besar biaya usaha maka akan semakin kecil beban pajak terutang. Bagi wajib pajak yang memiliki usaha atau pekerjaan bebas pajak maka jumlah biaya yang dapat mengurangi penghasilan neto bergantung pada jenis usaha dan pencatatan akuntansi. Apabila tidak menggunakan pembukuan, digunakan norma penghitungan. Sementara bila menggunakan pembukuan, maka dapat lebih tepat dalam membebankan biaya, sehingga penghasilan neto tidak sebesar norma penghitungan.
Usahakan untuk mendapatkan pengurangan lapisan tarif pajak PPh Pasal 17
Pengurangan lapisan tarif pajak tertinggi dapat dicapai melalui penggeseran penghasilan kena pajak menjadi penghasilan dengan tarif final. Sementara bagi WP badan, pengurangan tarif dapat dicapai bila melakukan pencatatan di bursa efek dengan jumlah saham beredar pada porsi tertentu dari seluruh jumlah saham perusahaan.
Manfaatkan pengecualian pajak untuk mengurangi beban pajak
Jika dicermati, ada banyak celah dari UU Pajak Penghasilan yang bisa dimanfaatkan wajib pajak untuk menghindari atau mengurangi beban pajak yang berlebih. Selain yang diatur dalam undang-undang, masih ada kebijakan lain dari pemerintah seperti penangguhan pembayaran pajak serta pemberian keringanan pembayaran pajak selama periode tertentu.
Orang pribadi yang mempunyai usaha bisa saja membuat strategi mengurangi beban pajak dengan cara membentuk usaha bersama menggunakan sistem pembagian penghasilan kepada anggota untuk mengurangi beban pajak. Penghasilan masing-masing anggota usaha bersama ini tidak dikenai pajak (termasuk bukan penghasilan yang dikenai pajak) seperti yang diatur dalam pasal 4 ayat 3 huruf i UU No. 36 Tahun 2008.
Baca juga artikel Cermati lainnya:
Cara Ampuh untuk Menghemat Uang Jajan Anak
Seberapa Pentingkah MEA Itu? Inilah Penjelasannya
Perlukan Menggunakan Asuransi Jiwa Seumur Hidup? Ini Jawabannya
| Published by Cermati.com |
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
BRI Peduli Siapkan Posko Tanggap Darurat di Sejumlah Titik Bencana Sumatra
-
Kapitalisasi Kripto Global Capai 3 Triliun Dolar AS, Bitcoin Uji Level Kunci
-
Kenaikan Harga Perak Mingguan Lampaui Emas, Jadi Primadona Baru di Akhir 2025
-
Target Mandatori Semester II-2025, ESDM Mulai Uji Coba B50 ke Alat-alat Berat
-
Ritel dan UMKM Soroti Larangan Kawasan Tanpa Rokok, Potensi Rugi Puluhan Triliun
-
Jurus Bahlil Amankan Stok BBM di Wilayah Rawan Bencana Selama Nataru
-
Modal Dedaunan, UMKM Ini Tembus Pasar Eropa dan Rusia dengan Teknik Ecoprint
-
Perubahan Komisaris Bank Mandiri Dinilai Strategis Dukung Ekspansi Bisnis
-
Harga Emas Hari Ini Naik Lagi, UBS dan Galeri24 di Pegadaian Makin Mengkilap
-
Grab Tawarkan Jaminan Tepat Waktu Kejar Pesawat dan Kompensasi Jutaan Rupiah