Untuk pertama kalinya, Indonesia menjadi “tuan rumah” pameran logistik terbesar ASEAN, menyusul serial pameran intralogistik di beberapa negara di kawasan Eropa dan Asia.
Demi menampilkan cakupan komperhensif solusi intralogistik dan eksternal logistik pada satu panggung. Deutsche Messe sebagai penyelenggara pameran turut menghadirkan ITE Group Plc asal Inggris melalui PT Debindo International Trade Exhibitions untuk menyelenggarakan CeMat Southeast/TransAsia Jakarta/ ColdChain Indonesia yang akan diselenggarakan mulai 2-4 Maret 2017 mendatang di ICE BSD City, Tangerang.
Indonesia sendiri dianggap sebagai negara dengan peluang besar bagi bisnis logistik. Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengaku menyambut baik kerjasama CeMat Sotheast Asia, TransAsia Jakarta, dan ColdChain Indonesia. Ia berharap, eksibisi ini dapat menghadirkan solusi agar industri logistik di kawasan ASEAN khususnya Indonesia, dapat lebih maju dengan mengembangkan jaringan bisinis, dan meminimalisir biaya logistik yang masih tinggi.
“Kami menyambut baik eksibisi ini. Diharapkan, dari kerjasama CeMat Southeast Asia, TransAsia Jakarta, dan ColdChain Indonesia dapat mengembangkan jaringan bisnis dan menjadi solusi bagi kemajuan industri logistik di kawasan ASEAN terutama Indonesia. Kualitas logistik Indonesia akan menjadi lebih baik karena ada kerjasama antar perusahaan, ” ujar Yukki di Jakarta, (28/2/2017).
Yukki menilai, Indonesia memiliki posisi strategis di pasar logistik karena memiliki volume perdagangan dan populasi dalam jumlah besar. Namun, masih ada beberapa hambatan yang harus dihadapi seperti biaya pengiriman logistik yang tinggi, keterbatasan infrastruktur, hingga kualitas SDM. Padahal, menurut Chairman Asean Federation of Freight Forwaders Associations (AFFA), Indonesia kerap menjadi negara sasaran investor.
“Inilah saatnya kita membenahi sistem logistik Indonesia dengan melibatkan seluruh pihak mulai dari pemerintah, hingga para pengusaha. Dukungan pemerintah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur logistik, sangat membantu Indonesia menjadi negara terbaik untuk investasi,” ungkap Yukki.
Pameran dan konfrensi yang diselenggarakan selama 3 hari berturut- turut ini dikatakan Yukki akan membawa peluang kerjasama antara Indonesia dengan negara lain. Pasalnya event ini akan dihadiri peserta dari 16 negara seperti Malaysia, Singapura, Cina, India, Taiwan, Jepang, Jerman, Swiss, Thailand, Inggris, Australia dan Italy, yang dimana dihadiri oleh lebih dari 5000 peserta.
“Jadi, bisa dipastikan bahwa pameran ini bukan hanya sebuah pertemuan yang tidak menghasilkan. Lebih dari itu, kita akan mengejar peluang kerjasama sekecil apapun. Ini akan jadi awal yang baik untuk mengubah wajah industri logistik dalam negeri,” tandas Yukki.
Baca Juga: Jalur KA Tanjung Priok-Gedebage Perlancar Distribusi Logistik
Sementara, Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Zaldy Ilham Masita menyebutkan, bisnis logistik merupakan bisnis yang memiliki pertumbuhan cepat dikisaran, 15 persen- 20 persen per tahun. Khususnya di wilayah luar pulau Jawa dan Jakarta. Namun sayangnya, banyak perusahaan yang tidak berkembang lantaran terhambat oleh beberapa kendala seperti infrastruktur, kurangnya SDM yang profesional, dan minimnya kesadaran untuk berkolaborasi.
“Yang kami ketahui, pameran ini akan melibatkan berbagai produk dan teknologi mutakhir yang dibutuhkan perusahaan logistik. Sebab itu, jika ini merupakan sebuah upaya untuk meningkatkan daya saing industri logistik di Indonesia, kami tentu sangat mendukung,” pungkas Zaldy.
Sebagai informasi, penyelenggaraan CeMAT telah sukses diadakan di Hannover Jerman, Shanghai China, Moskow Rusia, Mumbai India, dan Melbourne Indonesia. Penyelenggaraan CeMat Southeast Asia ini mendapatkan dukungan berbagai pihak antara lain Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, dan juga Kementerian Pekerjaan Umum.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
Terkini
-
Cuan Maksimal! 5 Jurus Jitu Investasi Emas Biar Tabungan Tidak Cuma Numpang Lewat
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
BRI Peduli Dukung Pembangunan Rumah Ibadah di Daerah, Wujudkan Komitmen Spiritual
-
Leony Kaget 'Pajak' Balik Nama Mahal! Ini Cara Hitung BPHTB dan PPh dengan Benar
-
Jangan Sampai Kehabisan! 4 Link DANA Kaget Siang Ini, Saldo Rp 299 Ribu Akan Masuk Dompet Digital
-
Hindari Pajak, Orang Kaya Lebih Pilih Sewa Rumah Ketimbang Beli Baru
-
Kekayaan Larry Ellison Melonjak! Kalahkan Elon Musk Jadi Orang Terkaya di Dunia
-
Serbu Promo 4 Hari Indomaret: Belanja Hemat, Dompet Senang!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Rincian 'Tersembunyi' Biaya Balik Nama Harta Warisan, Leony Aja Sampai Kaget