Para pelaku usaha alih daya (outsourcing) berkomitmen untuk mengikuti regulasi yang telah ditetapkan pemerintah. Direktur SIMGroup, Anta Ginting menyatakan keinginannya menjadikan Indonesia sebagai negara pusat outsourcing terbaik dunia. Salah satu langkah untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan mendukung outsourcing sehat dan melaksanakan bisnis yang mengacu pada regulasi guna meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan bersama.
“Apa yang sudah ditetapkan pemerintah, kita taati. Para pengusaha outsourcing ingin menjadikan Indonesia sebagai negara pusat outsourcing dunia. Dengan cara fokus menjalankan sistem bisnis outsourcing yang sehat dan menaati regulasi yang ada,” kata Anta yang juga Ketua Bidang Asosiasi Bisnis Alih Daya dalam keterangan resmi, Sabtu (25/2/2017).
Berkaca dari India dan Filipina, yang kini selalu menjadi tujuan utama outsourching bagi perusahaan- perusahaan di Amerika Serikat, dan negara maju lainnya, Anta bertekad untuk mulai membenahi sistem, dan menghapus paradigma negatif soal outsourcing di Indonesia. Karena dalam kenyataannya, outsourcing dalam negeri telah menghasilkan pajak dan premi BPJS hingga Rp 1 triliun per tahun.
“Kita bisa menggeser posisi India dan Filipina sebagai negara pusat outsourcing dunia karena jumlah SDM kita juga tidak kalah banyak. Hanya saja, kita perlu membenahi sistem kerja terlebih dahulu, kemudian melatih SDM agar menjadi karyawan yang berkualitas dan memiliki berbagai macam keahlian kerja,” papar Anta.
Salah satu hal, imbuhnya yang membuat India selalu “dibidik” perusahaan internasional, selain karena biaya tenaga kerja yang cukup murah, India juga memiliki banyak pekerja yang menguasai bahasa Inggris. Untuk itu, Anta menyatakan sudah saatnya pekerja dalam negeri juga diberikan pelatihan multibahasa seperti Inggris, dan Mandarin untuk menambah nilai “jual”.
“Kita fokus untuk mendidik, dan melatih calon karyawan agar siap kerja. Itulah mengapa kami rutin mengadakan program simulasi kepada karyawan sebelum ditempatkan di perusahaan mitra kami,” pungkas Anta.
Sebagai perusahaan alih daya profesional sejak 2007 , SIMGroup yang di bawah bendera PT Swakarya Insan Mandiri senantiasa memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh mitranya. Saat ini, SIMGroup telah beroperasi di lebih dari 100 kota di Indonesia. Melayani puluhan perusahaan besar, dan mengelola ribaun aryawan penempatan di hampir seluruh kota di dalam negeri. SIMGroup telah terpercaya dalam menjalankan bisnis outsourcing yang meliputi jasa penagihan, jasa contact center, jasa rekrutmen, dan lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Antam Impor 30 Ton Emas dari Singapura, DPR Minta Kemendag dan Kemenperin Batasi Ekspor Emas
-
Inalum Akan Ambil Alih Tambang Bauksit Antam
-
Indonesia Pasar Kripto Terbesar Kedua di Asia Pasifik
-
Antrean Haji Semakin Panjang, Perencanaan Keuangan Sejak Belia Kian Penting
-
BRI Resmikan Regional Treasury Team Medan untuk Perkuat Layanan Keuangan di Sumatera
-
Mengenal Cropty Wallet, Dompet Kripto bagi Pemula yang Antiribet dan Hadirkan Berbagai Keunggulan
-
Penambangan Tanpa Izin Jadi Ancaman, Kopsindo Dukung Pemerintah untuk Lakukan Penertiban
-
Rupiah Ditutup Menguat Senin Sore, Ini Pemicunya
-
Adrian Gunadi Telah Ditangkap, Daftar Tersangka Kasus di Sektor Keuangan yang Masih Buron
-
Antam Impor 30 Ton Emas dari Singapura dan Australia