Suara.com - Punya penghasilan besar biasanya cenderung diikuti dengan pengeluaran yang besar juga. Banyak di antara kita yang sering gagal membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Sah-sah saja kok memanfaatkan gaji besar untuk membeli barang yang disuka. Tapi tetap harus membelinya dengan bijaksana.
Membeli aset
Barang yang dibeli pun sebaiknya jangan bersifat konsumtif, seperti baju, gadget, atau kendaraan. Sesekali beli aset juga dong.
Lalu bagaimana dengan kendaraan? Kendaraan memang bisa disebut sebagai aset. Namun ada sifat depresiasi alias penurunan nilai yang menempel padanya.
Semisal, hari ini beli mobil seharga Rp300 juta, tahun depan mungkin harganya turun jadi Rp250 juta.
Berbeda dengan aset seperti rumah, emas, atau benda koleksi langka. Barang-barang itu punya sifat apresiasi, harganya cenderung naik dari tahun ke tahun. Contohnya saja saat beli rumah seharga Rp400 juta tahun ini, tahun depan harganya mungkin jadi Rp420 juta. Atau bahkan bisa lebih.
Nah, lebih bijak cicil rumah daripada hape kan. Namun praktiknya memang tidak semudah itu. Anda juga harus memperhitungkan kemampuan keuangan dalam membayar cicilan rumah. Sebab, membayar cicilan dengan nilai tinggi juga mengandung risiko gagal bayar. Misalnya, ambil rumah dengan kredit bertenor 10 tahun. Ternyata, pada tahun kelima, perusahaan tempat kita bekerja goyang. Apesnya kita termasuk dalam daftar PHK.
Cicilan rumah mesti dibayar, sementara penghasilan rutin sudah nggak ada. Walau ada pesangon, tapi tidak ada jaminan duit itu cukup untuk dipakai menutup kekurangan cicilan.
Solusi untuk masalah ini biasanya over kredit. Rumah dijual ke orang lain meski masih dalam cicilan. Kita pun tetap bisa mendapat laba dari penjualan rumah itu. Tapi prosesnya tidak akan semudah yang dibayangkan. Jadi, sebaiknya diperhitungkan dengan bijaksana dan disesuaikan dengan kemampuan keuangan Anda.
Ikut Investasi
Gaji besar juga bisa dimanfaatkan buat ikutan investasi. Beli aset memang bisa disebut sebagai investasi juga, tapi sifatnya jangka panjang.
Di sini, yang kita bahas adalah investasi jangka pendek-menengah. Salah satu contohnya adalah reksa dana.
Jenis investasi ini simpel dan tidak perlu banyak modal dengan potensi keuntungan yang terbilang cukup menggiurkan.
Sebagian dana dari gaji yang besar bisa dipakai buat berinvestasi reksa dana. Jangan khawatir karena kita akan dibantu manajer investasi.
Manajer itulah yang menjadi pengelola dana investasi. Kita hanya perlu menyetorkan modal dan menerima laporan investasi, juga berkonsultasi tentang instrumen investasi yang prospeknya lagi oke.
Manfaatin gaji besar buat beli aset atau investasi akan lebih berguna demi masa depan. Gaji besar hanya akan numpang lewat jika sering dipakai untuk hal-hal konsumtif. Bahkan bukan tidak mungkin terjerat utang karena kebiasaan itu tidak diimbangi dengan pengaturan finansial.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Aset Perbankan Syariah Pecah Rekor Tertinggi, Tembus Rp 1.028 Triliun
-
Biar Tak Andalkan Ekspor Mentah, Kemenperin Luncurkan Roadmap Hilirisasi Silika
-
CIMB Niaga Mau Pisahkan Unit Usaha Syariah Jadi BUS
-
Paylater Melejit, OJK Ungkap NPL Produk BNPL Lebih Tinggi dari Kredit Bank
-
Harga Cabai Rawit Merah Mulai Turun, Dibanderol Rp 70.000 per Kg
-
Rupiah Melesat di Senin Pagi Menuju Level Rp 16.635
-
Emas Antam Harganya Lebih Mahal Rp 2.000 Jadi Rp 2.464.000 per Gram
-
Jadi Buat Kampung Haji, Danantara Beli Hotel di Makkah
-
IHSG Masih Menghijau Pagi Ini, Simak Saham-saham Cuan
-
Irjen Kementan Kawal Distribusi Bantuan Langsung dari Aceh: Kementan Perkuat Pengawasan