Ekonom Konstitusi, Defiyan Cori, mengatakan bahwa pidato Presiden Joko Widodo dalam rapat paripurna Kabinet, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/3/2017) adalah teguran yang kesekian kalinya kepada tim ekonomi kabinet yang tak kunjung memperlihatkan kinerja yang diharapkan Kepala Negara. Harapan rakyat pada pemerintahan Presiden Joko Widodo sangat besar untuk mampu mendongkrak kemajuan fundamental ekonomi Indonesia.
"Termasuk di bidang pertanian dari hulu sampai ke hilir, terobosan dalam pengelolaan keuangan negara dan perencanaan pembangunan yang sesuai dengan prioritas dan strategi Trisakti dan Nawacita Presiden yang harus dirumuskan dalam tahapan perencanaan yang terukur dan terarah," kata Defiyan saat dihubungi oleh Suara.com, Sabtu (18//3/2017).
Menurutnya, ketidakpaduan tim ekonomi kabinet masih sangat jelas terutama dalam hal siapa yang punya kewenangan dalam mengkoordinasi lini tim ekonomi. Disisi lain, Defiyan melihat masih banyak Menteri ekonomi yang melakukan overlapping tugas pokok dan fungsinya.
"Tantangan Presiden untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,4 sampai dengan 6,1 persen tidaklah begitu berat jika semua kebutuhan yang diperlukan untuk sebuah kabinet yang padu dapat terpenuhi," ujar Defiyan.
Kinerja infrastruktur yang sangat pesat dan hampir sebagian besar selesai dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tidak didukung oleh tindak lanjut kebijakan pengembangan kawasan industri oleh Kementerian Perindustrian. Padahal jika tidak cepat diantisipasi, maka apa yang sudah dibangun menjadi tidak optimal dan tidak memiliki dampak mengganda (multiplier efrect) bagi ekonomi masyarakat di daerah.
Faktor pendukung kebijakan perizinan investasi yang lebih mudah dan cepat yang ditekankan oleh Presiden terutama dalam memajukan ekonomi daerah yang terpinggir, terluar dan terdalam juga krusial yang menjadi faktor pengungkit (leverage factor) pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh sebab itu, ketersediaan energi bagi industri-industri baru di daerah sangat penting untuk disegerakan pembangunan dan penyelesaiannya.
"Jika hal-hal yang mendasar ini dapat segera dituntaskan, maka pertumbuhan ekonomi lebih dari 7 persen akan dapat dihasilkan pada Tahun 2017 dan 2018," tutur Defiyan.
Sebab, pertumbuhan yang ducapai pada Tahun 2014, 2015 dan 2016 rata2 baru berasal dari sektor konsumsi, belum merupakan sumbangan sektor produksi dan pengembangan investasi untuk industri. Tentu saja pembenahan kelembagaan ekonomi yang sesuai pasal 33 UUD 1945, yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Koperasi yang diurus melalui manajemen yang sehat, bersih dan profesional menjadi sangat penting.
Baca Juga: Jokowi Bagikan Bantuan Sosial Nontunai di Mempawah Kalbar
"Dan sebaiknya BUMN dan Koperasi bekerjasama dengan entitas usaha swasta fokus dan bersinergi pada 3 (isu) sektoral yang menjadi perhatian dunia karena keterbatasannya saat ini, yaitu yang dikenal dengan sebutan atau singkatan FEW (Food, Energy and Water)," tutup Defiyan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Antam Impor 30 Ton Emas dari Singapura, DPR Minta Kemendag dan Kemenperin Batasi Ekspor Emas
-
Inalum Akan Ambil Alih Tambang Bauksit Antam
-
Indonesia Pasar Kripto Terbesar Kedua di Asia Pasifik
-
Antrean Haji Semakin Panjang, Perencanaan Keuangan Sejak Belia Kian Penting
-
BRI Resmikan Regional Treasury Team Medan untuk Perkuat Layanan Keuangan di Sumatera
-
Mengenal Cropty Wallet, Dompet Kripto bagi Pemula yang Antiribet dan Hadirkan Berbagai Keunggulan
-
Penambangan Tanpa Izin Jadi Ancaman, Kopsindo Dukung Pemerintah untuk Lakukan Penertiban
-
Rupiah Ditutup Menguat Senin Sore, Ini Pemicunya
-
Adrian Gunadi Telah Ditangkap, Daftar Tersangka Kasus di Sektor Keuangan yang Masih Buron
-
Antam Impor 30 Ton Emas dari Singapura dan Australia