Suara.com - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani beritikad menggagas pemantapan komitmen terhadap perdagangan berkeadilan, dalam pertemuan tingkat pemimpin negara G-20 di Jerman, Juli 2017.
Gagasan untuk memperbarui komitmen tersebut, merupakan respons terhadap kebijakan perekonomian Amerika Serikat di era Presiden Donald Trump yang semakin menampakkan corak proteksionisme.
Ani mengungkapkan, dalam pertemuan tingkat menteri G-20, yang digelar tanggal 17-18 Maret 2017, para peserta belum bersepakat mengenai arah kebijakan perdagangan internasional lantaran kebijakan proteksionisme Trump.
“Presiden Trump menginginkan perdagangan yang berkeadilan, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan AS sendiri (proteksionisme), sehingga tidak selalu sama dengan kebutuhan internasional. Padahal, AS selama ini menjadi patokan perekonomian global,” tutur Ani saat konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu (23/3/2017).
Karenanya, sambung Ani, ia akan menginisiasi kembali pemantapan komitmen perdagangan internasional berkeadilan untuk semua negara seperti yang dilakukan sebelum Trump berkuasa di AS.
Ia menuturkan, pemantapan komitmen itu diperlukan bagi negara-negara lain seperti Indonesia yang meyakini sektor ekspor menjadi sumber utama pertumbuhan perekonomian nasional.
”Karenanya, perdagangan internasional diharapkan tetap terbuka, sehingga semua skema didasarkan kepada prinsip kompetitif,” terangnya.
Untuk memuluskan hal tersebut, Ani menegaskan pemerintah akan menyiapkan diri agar perdagangan domestik maupun luar negeri bisa tumbuh secara baik.
Baca Juga: Para Mantan Lain Cuma Dapat Camry, Kenapa SBY Dapat Mercy S600?
Salah satunya dengan menjaga iklim investasi dan belanja pemerintah. "Melalui cara ini, Indonesia diharapkan bisa menghindari dampak-dampak negatif dari perlambatan perekonomian global," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
Terkini
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global
-
Menkeu Purbaya Minta Kepala BGN Jelaskan ke Publik soal Rendahnya Serapan Anggaran MBG
-
7 Pekerja Masih Terjebak di Tambang Bawah Tanah Freeport, ESDM Sebut Butuh Waktu 30 Jam
-
Setelah Jeblok, IHSG Akhirnya Bangkit Setelah Kekhawatiran Menkeu Baru Mereda
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Rahasia Berburu DANA Kaget: Tips Ampuh serta Link Aktifnya Klaim di Sini
-
Wujud Nyata Implementasi Tata Kelola Baik, Waskita Karya Raih Top GRC Awards 2025 Stars 5
-
Survei Bank Indonesia: Indeks Keyakinan Konsumen Alami Penurunan, Ini Faktornya
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
Wamen BUMN Ungkap Bahayanya ChatGPT, Bisa Susun Kebijakan Pemerintah