Indonesia diprediksi mendapatkan bonus demografi pada 2020-2030, dimana jumlah jumlah penduduk usia produktif (15-65 tahun) akan mencapai 70 persen, sedangkan sisanya yang 30 persen masuk usia tidak produktif (14 tahun ke bawah dan 65 tahun ke atas).
"Pemerintah jangan terlena dan menyepelekan bonus demografi ini. Hanya dalam kurun waktu 3-13 tahun ke depan, kita akan memiliki banyak sekali Sumber Daya Manusia (SDM) di usia produktifnya. Ini bukan waktu yang lama mengingat bonus ini tidak serta merta bak durian runtuh," tegas Peneliti Merapi Cultural Institute (MCI) Gendhotwukir di Magelang, Jawa Tengah, Jumat (7/4/2017).
Ia menjelaskan bonus demografi sejatinya sudah berlangsung mulai hari ini dengan titik kulminasinya pada 2030. Bonus demografi itu melalui proses, yang dari hari ke hari, bulan ke bulan dan tahun ke tahun makin tinggi alias bukan simsalabim sekali jatuh dari langit.
Satu hal yang pasti bonus demografi membawa dampak sosial-ekonomi seperti angka ketergantungan penduduk, dimana sekitar 180 juta penduduk Indonesia (70 persen usia produktif) bakal menanggung 60 juta penduduk nonproduktif.
"Nah, meski sejalan dengan prediksi PBB yang menyatakan angka ketergantungan di Indonesia terus turun, namun kita tidak tahu persis benarkah yang 70 persen usia produktif itu bakal benar-benar produktif alias tidak ada yang jadi pengangguran."
Peneliti Cultural Studies yang pernah menempuh pendidikan ilmu filsafat di Jerman ini menandaskan pengangguran menjadi tantangan utama pemerintah saat ini.
"Harus dicatat di sini, selain penduduk nonproduktif, ada angka pengangguran yang tak gampang diprediksi ke depannya," tandasnya.
Baca Juga: Jokowi Ingin Bonus Demografi Wujudkan Indonesia Emas 2045
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Pertumbuhan Kredit Kuat dan DPK Meningkat, Fungsi Intermediasi Bank Mandiri Solid di Akhir Tahun
-
Saham-saham yang Cum Date 29 Desember, Siap Bagikan Dividen Jumbo
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako di Ciampea
-
Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
-
Harga Emas Diprediksi Makin Naik Tahun 2026, Faktor 'Perang' Jadi Kunci
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Pasca Akusisi, Emiten Properti Milik Pengusahan Indonesia Ini Bagikan Dividen
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember