Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M Hanif Dhakiri berharap negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) berpartisipasi aktif dalam bertukar pandangan dan pikiran terkait konsep dan praktek nilai-nilai Islam dalam ketenagakerjaan. Sebab kompleksitas dari tantangan ketenagakerjaan saat ini, bukan saja dihadapi oleh negara-negara anggota OKI, melainkan secara global.
Pertemuan Komite Pengarah yang ke-2 Konferensi Tingkat Menteri Tenaga Kerja Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Jakarta ini berlangsung selama 2 hari, 10-11 April 2017, dibuka secara resmi hari Senin (10/4/2017) oleh Menaker Hanif di Hotel Bidakara, Jakarta.
“Penting bagi OKI untuk secara dini mengantisipasi tantangan dari future of work ini, agar dapat mengambil manfaat yang maksimal dari kemajuan teknologi terhadap dunia kerja,“ ujar Menaker melalui keterangan tertulis, Selasa (11/4/2017).
Menaker Hanif menjelaskan dunia ketenagakerjaan telah mengalami pergeseran dalam pola kerja, termasuk hubungan kerja, sebagai akibat dari kemajuan teknologi yang sangat pesat. Kemajuan teknologi merupakan keniscayaan yang tidak bisa dihindari.
“Hal ini merupakan konsekuensi logis dari kemajuan peradaban dan cara berpikir manusia modern yang sudah tentu mewarnai dunia kerja di masa mendatang atau future of work, “ katanya.
Menurut Menaker Hanif, pergeseran akibat kemajuan teknologi ini, di satu sisi menimbulkan hilangnya jenis-jenis pekerjaan tertentu. Namun di sisi lain justru telah menciptakan peluang-peluang pekerjaan yang baru. Tantangan lain yang tak kalah penting adalah masih tingginya angka pengangguran, khususnya pengangguran di kalangan usia muda.
"Ketidakmampuan pasar kerja menyerap tenaga kerja, selain disebabkan karena keterbatasan kesempatan kerja yang tersedia, juga dikarenakan ketidaksesuaian atau mismatch antara keterampilan yang dimiliki oleh tenaga kerja dengan kebutuhan di pasar kerja," ujar Hanif
Menaker menegaskan sejalan dengan tantangan future of work, Pemerintah Indonesia menaruh perhatian serius pada peningkatan keterampilan tenaga kerja melalui pelatihan vokasi. Berbagai inisiatif telah kami lakukan secara masif dan komprehensif untuk peningkatan mutu output dari lembaga pelatihan kerja, baik dari aspek fasilitas, kurikulum, tenaga pengajar/instruktur, hingga kelembagaannya, melalui program 3R, yaitu: Reorientasi, Revitalisasi dan Rebranding.
Baca Juga: Pemerintah Berencana Tambah Atase Ketenagakerjaan
Melalui program tersebut, lanjut Menaker Hanif, diharapkan pelatihan kerja yang diselenggarakan oleh Balai Latihan Kerja (BLK) dapat memiliki kesesuaian atau link and match dengan kebutuhan dunia industri dan dunia kerja yang kian dinamis, sehingga lulusannya cepat terserap, bekerja atau berwirausaha.
Lebih jauh kata Menaker, Pemerintah Indonesia juga terus mendorong partisipasi aktif dari kalangan swasta dan pemerintah daerah untuk berinventasi dan bekerja sama dalam mengembangkan pelatihan kerja yang dilakukan oleh BLK-BLK yang terdapat di seluruh Indonesia. “Selain itu, kami juga menjalin kerjasama internasional, baik secara bilateral, regional maupun multilateral dalam upaya pengembangan pelatihan vokasi,“ ujarnya.
Menaker Hanif mengatakan sebagai akibat dari kebebasan arus barang dan jasa secara global, kondisi pasar kerja saat ini telah menjadi semakin kompetitif. Tingginya kompetisi tenaga kerja di pasar kerja, menuntut masing-masing negara untuk dapat menyiapkan tenaga kerjanya agar mampu bersaing apabila negara tesebut tidak ingin angka penganggurannya menjadi semakin tinggi.
"Negara anggota OKI juga menyambut positif proposal Pemerintah Republik Azerbeijan untuk membentuk The Organisation of Islamic Cooperation (OIC) Labour Centre yg berlokasi di Baku, Azerbeijan," tambah Hanif.
OIC Labour Centre akan menjadi Pusat Ketenagakerjaan negara-negara OKI yang diharapkan akan terus mengupdate dan mengupayakan perlindungan TK Migran, pengembangan skills untuk kaum muda, riset-riset ketenagakerjaan yang disesuaikan dengan dinamika pasar kerja dunia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Kemenperin Gaspol Digitalisasi Industri, PIDI 4.0 Jadi Motor Transformasi Nasional
-
Wisatawan Asing Wajib Asuransi? OJK Buka Suara dan Beri Sinyal Dukungan
-
Sarinah Kebakaran di Area Fasad pada Minggu Malam, Tetap Beroperasi?
-
Panel BPN Catat Harga Pangan Turun, Cabai dan Beras Ikut Terkoreksi
-
Migas Jadi Kunci, Industri Lokal Bersiap Kuasai Proyek Strategis Nasional
-
Pertumbuhan Kredit Kuat dan DPK Meningkat, Fungsi Intermediasi Bank Mandiri Solid di Akhir Tahun
-
Saham-saham yang Cum Date 29 Desember, Siap Bagikan Dividen Jumbo
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako di Ciampea
-
Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
-
Harga Emas Diprediksi Makin Naik Tahun 2026, Faktor 'Perang' Jadi Kunci