Tak bisa dipungkiri, pekerja migran perempuan telah memberi kontribusi besar pada pembangunan ekonomi di kawasan ASEAN. Dan negara-negara ASEAN yang kondisi pekerja migrannya didominasi oleh perempuan tentu, tentu harus melihat perlindungan dan jaminan sosial tenaga kerja migran sebagai suatu prioritas yang harus segera diwujudkan.
Hal ini dijelaskan Budi Wikaningtyas, Kepala Seksi Kerja Sama Lembaga Luar Negeri Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan PKK) Kementerian Ketenagakerjaan RI pada acara the ASEAN Committe on Migrant Worker (ACMW) Validation Workshop for the Study on Women Migrant Workers in ASEAN Economic Integration​ di Jakarta, Senin, (10/4/2017).
Dalam riset hasil kerja sama UN Woman, Fredrich Ebert Stiftung (FES), The ASEAN Secretariat, dan Australian Aid tersebut, upaya untuk mewujudkan perlindungan dan promosi bagi pekerja migran Perempuan membutuhkan komitmen dari seluruh negara di kawasan.
"Workshop ini, fokus meneliti efek ekonomi akibat adanya MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) terhadap pekerja migran perempuan di ASEAN," jelasnya.
Selain itu, penelitian ini juga mengemukakan beberapa temuan lain. Salah satunya, pekerja perempuan telah mendominasi pasar kerja ASEAN, namun kebanyakan berada di level low skilled.
"ASEAN atau MEA memang fokus pada pekerja skilled. Tapi dampaknya masih banyak pekerja migran perempuan yang low skill. Pekerja skilled masih banyak didominasi yang laki-laki," terangnya.
Riset ini juga menelurkan sejumlah rekomendasi. Dimana perlu adanya action point pada regional level, receiving country, dan sending countries.
"Adanya komitmen. Solusi untuk mengatasi tantangan bersangkutan, yang harus dilakukan oleh permintaan (negara penerima) dan supply (negara pengirim)," terangnya.
Baca Juga: POSPERTKI Kritik Maraknya Pengiriman TKI Unprosedural
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan