Ekonom Konstitusi, Defiyan Cori, meminta pemerintah melalui Kementerian Keuangan harus lebih piawai dalam mencari terobosan-terobosan yang non konvensional dalam pembangunan ekonomi nasional. Terutama dalam upaya mengurangi beban utang.
"Ketergantungan terhadap utang bisa menjadi candu yang akan menghancurkan kemandirian pembangunan ekonomi bangsa di masa depan," kata Defiyan di Jakarta, Rabu (3/5/2017).
Menurutnya, krisis ekonomi dan keuangan yang telah terjadi berkali-kali di Indonesia seharusnya sudah menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah dan otoritas keuangan dan moneter. Termasuk untuk lebih berani berpikir di luar buku teks (out of the book) dan diluar paradigma sistem kapitalisme dan neoliberalisme.
"Kepatuhan atas konstitusi dalam menjalankan sistem perekonomian adalah hal mendasar dan utama, bukan hanya menjiplak sistem ekonomi yang asing bagi bangsa dan bertentangan dengan hukum konstitusi," ujarnya.
Ia mengkritik APBN yang selalu defisit setiap tahun anggaran ini. Padahal menurutnya, ini bukanlah sesuatu yang berat untuk diatasi apabila pemerintah mampu mengkonsolidasikan semua peluang dan potensi entitas bisnis dan ekonomi nasional.
Salah satu prasyaratnya tentu saja harus mampu keluar dari kerangka berpikir utang sebagai pemicu pertumbuhan ekonomi bangsa, dan hanya melalui kebijakan moneter ansich tanpa melihat potensi ekonomi lokal yang begitu besar.
"Perubahan pola pikir dan atau pemahaman arus utama (mainstream) ini memang tidak mudah karena terkadang menyangkut kebiasaan dalam keilmuan, mudah-mudahan tak sampai pada keyakinan pemegang otoritasnya," tutupnya.
Baca Juga: Utang Luar Negeri RI Naik Jadi 317 Miliar Dolar AS
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
Terkini
-
Cara Gadai Emas Batangan di Pegadaian semua Merek
-
Danantara Tidak Was-was Menkeu Purbaya Mau Redenominasi Rupiah
-
Kapal Tanker Bawa 2.000 KL, Pertamina Mulai Pasok Lagi Stok BBM ke Seluruh SPBU Bengkulu
-
OJK Mau Hapus Bank Kategori KBMI I, Aladin Syariah Bisa Naik Kelas?
-
Laba Krom Bank (BBSI) Meroket 17 Persen, DPK Melejit 212 Persen
-
Rupiah Melempem Lawan Dolar AS pada Penutupan Selasa Sore
-
Menkeu Purbaya Blusukan ke Pelabuhan Tanjung Perak, Ini Temuannya
-
Petani Tak Perlu Resah, Tahun Depan Ada 100 Gudang Bulog Tampung Hasil Panen
-
Ketua Banggar DPR Minta Pemerintah Tak Gegabah Lakukan Redenominasi
-
QRIS Indonesia Siap Tembus Korea Selatan, Digunakan Tahun Depan!