Direktur Utama PT Industri Nuklir Indonesia (INUKI), Bambang Herutomo, mengakui pemanfaatan energi nukir untuk kepentingan damai selalui diwarnai kecurigaan. Hal ini tak lepas dari kenyataan bahwa sejarah kelahiran energi nuklir memang terjadi pada masa Perang Dunia II (1939-1945).
"Pemanfaatan energi nuklir memang seperti ular berkepala dua. Tinggal kita mau memilih yang mana?," kata Bambang dalam seminar "Nuklir: Ancaman dan Manfaat" di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (17/5/2017).
Bambang menjelaskan bahawa energi nuklir ditemukan pada tahun 1938 ketika Otto Hahn dan Fritz Strassman menemukan reaksi fisi berantai Uranium. "Penemuan mereka menunjukkan bahwa reaksi fisi ini menghasilkan energi yang sangat besar," ujar Bambang.
Selepas Perang Dunia II, beberapa negara mulai mengembangkan energi nuklir sebagai sumber tenaga untuk pembangkit listrik. Pada 20 Desember 1951, dibangun untuk pertama kalinya di dunia pembangkitan daya listrik (non-grid) menggunakan energi nuklir (EBR-1 USA). Kemudian pada 27 Juni 1954, Uni Sovyet berhasil mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama di dunia (power grid), di Obninsk (AM-1, daya 30 MWth/5 MWe).
Selanjutnya pada 17 Oktober 1956, PLTN pertama di dunia yg beroperasi secara komersial muncul di Calder Hall, Britania Raya. Selanjutnya pada tahun 1957, Shippingport Atomic Power Station muncul menjadi full scale PLTN pertama di dunia.
Bambang melanjutkan, sampai tahun 2011 jumlah PLTN di seluruh dunia mencapai 425 PLTN. Adapun kapasitas terpasang dari total PLTN di seluruh dunia pada tahun 2011 mencapai lebih dari 350 Gigawatt (GW).
"Meskipun membangun PLTN tidak mudah. Selain investasinya mahal dan prosesnya rumit, juga beresiko dicurigai seolah PLTN tersebut juga berfungsi menjadi fasilitas produksi senjata nuklir," tutup Bambang.
Tag
Berita Terkait
-
Kontrak Jual Beli Gas PLN Dengan Tangguh Berlangsung 16 Tahun
-
PGN Teken Perjanjian Jual Beli Gas Dengan ConocoPhillips
-
PLN Gandeng Empat Pengembang Energi Terbarukan di Kalimantan
-
Hanura: Pertamina Akan Jadi Sapi Perah Perusahaan Jusuf Kalla
-
PLN Akui Ada 3.214 Desa di Indonesia Belum Dialiri Listrik
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Realisasi PNBP Tembus Rp 444,9 Triliun per November 2025, Anjlok 14,8%
-
Kemenkeu Ungkap Lebih dari 1 Miliar Batang Rokok Ilegal Beredar di Indonesia
-
Danantara dan BRI Terjun Langsung ke Lokasi Bencana Kab Aceh Tamiang Salurkan Bantuan
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan
-
Penerimaan Bea Cukai Tembus Rp 269,4 Triliun per November 2025, Naik 4,5%
-
BUMI Borong Saham Australia, Ini Alasan di Balik Akuisisi Jubilee Metals
-
Kemenkeu Klaim Penerimaan Pajak Membaik di November 2025, Negara Kantongi Rp 1.634 Triliun
-
BRI Peduli Siapkan Posko Tanggap Darurat di Sejumlah Titik Bencana Sumatra
-
Kapitalisasi Kripto Global Capai 3 Triliun Dolar AS, Bitcoin Uji Level Kunci
-
Kenaikan Harga Perak Mingguan Lampaui Emas, Jadi Primadona Baru di Akhir 2025