PT Pertamina digandeng oleh anak perusahaan Kalla Grup yakni PT. Bumi Sarana Migas (BSM), untuk membangun proyek LNG Receiving Terminal berkapasitas 500 million standard cubic feet per day (mmscfd), setara 4 juta ton LNG di Bojonegara, Banten. Proyek yang HoA nya telah telah ditandatangani pada tanggal 14 April 2015 ini akan menghabiskan biaya investasi sebesar Rp10 triliun.
LNG Receiving Terminal ini akan rampung pada tahun 2019 dan akan menampung LNG dari Bontang dan LNG impor dari Cheniere Corpus Christi, Amerika Serikat sebanyak 1,5 juta ton mulai 2019 selama 20 tahun.
"Proyek LNG Receiving Terminal ini sangat menyengat bau busuk kongkalikong kekuasaan, pasalnya adalah proyek ini dibangun oleh konsorsium yang terdiri dari Kalla Grup(BSM), Mitsui dan Tokyo Gas dengan pendanaan dari JBIC (Japan Bank for International Cooperation). Selain itu juga ditengarai ada keterlibatan Ari Soemarno(kakak kandung Rini Soemarno) dalam proyek raksasa ini," kata Inas N. Zubir, Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Hanura dalam keterangan resmi, Rabu (17/5/2017).
Padahal Pertamina sudah sering bekerjasama dengan JBIC dalam hal pendanaan sebelumnya, serta partner bisnis bagi Mitsui dan Tokyo Gas sedangkan BSM perusahaan yang didirikan 9 tahun yang lalu tersebut belum pernah membangun sarana migas apapun di Indonesia.
"Artinya bahwa BSM tidak pernah diperhitungkan oleh Mitsui, Tokyo Gas maupun JBIC. Bahkan bisa jadi BSM hanya bermodalkan dengkul saja," ujar Inas.
Selanjutnya dipastikan Pertamina akan menjadi sapi perahan BSM tersebut karena akan menjadi satu-satunya off taker LNG Receiving Terminal dengan skema take or pay yang ditentukan secara sepihak oleh BSM yang notabene milik keluarga Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.
"Jangan sampai kejadian sewa tangki BBM era Karen Agustiawan di PT. Orbit Terminal Merak milik M. Riza Chalid yang merugikan Pertamina jutaan dolar Amerika Serikat (AS) terulang kembali. Dimana kasusnya tersendat di KPK," jelas Inas.
Oleh karena itu, komisi VI DPR RI akan segera membentuk panja Pertamina. Salah satu agendanya adalah membedah kerjasama LNG Receiving Terminal Bojonegara yang ditengarai akan sangat merugikan Pertamina.
Baca Juga: SPBU Pasti Prima, Terobosan Baru Pertamina
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
Danantara dan BP BUMN Turunkan 1.000 Relawan untuk Bencana Sumatra, Diawali dari Aceh
-
Komitmen Nyata BUMN Peduli, BRI Terjunkan Relawan ke Daerah Bencana Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf