Indonesia dan Amerika Serikat menyelenggarakan 2nd US – Indonesia Aviation Working Group (AWG) pada hari Rabu (7/6/2017) di kantor Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan di kompleks Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.
Acara yang dibuka oleh Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso ini juga dihadiri oleh Deputy Chief of Mission (DCM) Kedutaan Besar AS di Indonesia, Mr. Brian McFeeters, perwakilan dari Federal Aviation Administration (FAA) AS dan sekitar 50 wakil perusahaan dari AS ini merupakan forum strategis bagi kedua negara dalam mengexpose dan berdiskusi tentang perkembangan yang signifikan khususnya dalam sektor penerbangan.
Dalam sambutannya, Agus Santoso menyampaikan rasa suka cita dan terimakasihnya kepada semua perwakilan dari AS atas terselenggaranya kegiatan ini.
"Kegiatan yang telah diadakan secara regular sebagai refleksi dari hubungan yang baik dan dekat antara Indonesia dan Amerika. Amerika Serikat dan Indonesia telah lama bekerjasama dan sekarang kerjasama ini menjadi lebih mapan dan berkembang," ujarnya.
Menurut Agus, industri penerbangan sipil telah menunjukkan kemajuan positif dan perkembangan pesat, terutama di bidang teknologi yang canggih. Kemajuan dan perkembangan ini tidak mungkin dapat dikelola secara efektif jika tidak didukung dengan baik dengan langkah yang benar.
Namun demikian, kemajuan dan perkembangan sektor penerbangan sipil tidak dapat dipisahkan dengan industri yang melibatkan sektor swasta.
" Sektor swasta dapat menginvestasikan sumber daya mereka untuk meningkatkan kinerja sektor penerbangan sipil. Inilah sebabnya mengapa kita membutuhkan forum semacam itu untuk menjembatani sektor swasta dan untuk mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan mereka di bidang penerbangan sipil antara kedua negara," ujarnya lagi.
Agus berharap forum ini akan dapat memberikan kontribusi hasil positif bagi pengembangan sektor penerbangan sipil di kedua negara.
Baca Juga: Kemenhub Minta Pemudik Tak Naik Bus di Terminal Bayangan
AWG merupakan forum strategis bagi kedua negara dalam mengekspos dan membahas semua perkembangan penting terutama di sektor penerbangan sipil.
AWG akan menciptakan visi bersama untuk menemukan cara untuk bekerja sama bergandengan tangan guna memperbaiki sektor penerbangan sipil dan mengembangkan sektor penerbangan antara Amerika Serikat dan Republik Indonesia.
Selain itu AWG juga menjadi peluang besar bagi semua industri yang mendukung industri penerbangan sipil, untuk memperluas jaringan bisnis mereka di kedua negara.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar