Suara.com - Kementerian Keuangan berencana menambah utang untuk menutup defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2017 yang diperkirakan membengkak mencapai Rp40 triliun.
Direktur Strategis dan Portofolio Utang Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Scenaider Siahaan mengatakan akan meminjam dari lembaga keuangan multilateral, seperti Asian Development Bank,Bank Dunia, dan KFW Jerman.
"Iya, pinjaman kami usulkan naik. Bisa Pinjaman luar negeri, bisa SBN untuk isi (nanti) sebagian dari ADB juga ada. Saya lupa persisnya, yang teridentifikasi sekarang sekitar 500 juta dollar AS, tapi nanti kami coba cari sampai 1 miliar dollar AS," kata Scenaider, Kamis (22/6/2017).
Jika jumlahnya masih kurang, Scenaider mengatakan sudah ada beberapa calon pemberi pinjaman atau lender yang siap membantu, di antaranya World Bank, Agence Française de Développement, dan bank pembangunan asal Jerman, KfW Bank.
"Kami akan lihat dulu. Siapa yang bisa," ujarnya.
Scenaider mengatakan tentu saja rencana penambahan pinjaman akan terlebih dahulu diusulkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan tahun 2017. Sesuai jadwal, APBN Perubahan rencananya akan diputuskan oleh Dewan Perwakilan Rakyat pada pertengahan Juli mendatang.
Kementerian Keuangan memperkirakan defisit anggaran akan tembus 2,6 persen atau melebar dari asumsi awal sebesar 2,41 persen. Adapun secara nominal, defisit anggaran diperkirakan membengkak dari sekitar Rp330 triliun menjadi sekitar Rp367 triliun hingga Rp370 triliun.
Tag
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025
-
Bolehkah JHT diklaim Segera Setelah Resign? Di Atas 15 Juta, Ada Aturan Khusus
-
Kereta Gantung Rinjani: Proyek 'Rp6,7 Triliun', Investor China Ternyata Tidak Terdaftar
-
Impor Teksil Ilegal Lebih Berbahaya dari Thrifting
-
Kilang Balikpapan Diresmikan 17 Desember, Bahlil Janji Swasembada Energi di 2026