Industri teknologi finansial atau financial technology (Fintech) Indonesia kedatangan investor baru berskala global. Salah satu pelaku Fintech Indonesia yang juga anggota Asosiasi Fintech Indonesia, Halomoney.co.id, pekan ini mengumumkan masuknya investor baru melalui pendanaan series B.
Di antara investor yang bergabung ialah International Finance Corporation (IFC), anak usaha Bank Dunia yang bergerak dalam pembiayaan strategis, senilai 15 juta Dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp200 miliar (dengan asumsi 1 Dolar AS = Rp 13.389, nilai tukar rupiah 10/7). Investor lainnya adalah AliBaba, SBI Group, dan H&Q Utrust dengan total pendanaan senilai 35 juta Dolar AS atau sekitar Rp670 miliar. Dengan demikian, total pendanaan series B mencapai 50 juta Dolar AS, termasuk di dalamnya IFC.
Sebelumnya, pada pendanaan series A pada April 2015 senilai 40 juta Dolar AS, para investor yang bergabung adalah Goldman Sachs, Nova Founder Capitals, Stem Financial, ACE & Company, dan Route 66 Ventures.
Pendanaan series A dan Series B ini dilakukan oleh CompareAsiaGroup, grup usaha Halomoney.co.id yang berbasis di HongKong. Pendanaan series B ini dilakukan untuk memberdayakan konsumen di tujuh negara di Asia dan meningkatkan kondisi finansialnya menjadi lebih sehat, dengan mencocokkan setiap konsumen dengan produk yang paling sesuai dengan kebutuhan dan profil risikonya.
Tujuh negara di Asia yang menjadi fokus kerja CompareGroupAsia ialah Indonesia (Halomoney.co.id), Malaysia (comparehero.my), Thailand (moneyguru.co.th), Singapura (Singsaver.com), Filipina (moneymax.ph), Hongkong (moneyhero.com.hk), dan Taiwan (money101.com.tw). Pada pendanaan kali ini, CompareAsia Group akan memberikan perhatian lebih besar pada konsumen Indonesia.
Dengan pendanaan series B ini, CompareAsiaGroup akan mengembangkan skala bisnis dalam tiga hal penting: Pertama, menjangkau lebih banyak konsumen dengan meningkatkan awareness pada platform Halomoney.co.id serta membantu konsumen memahami layanan Halomoney.co.id agar mereka memiliki kondisi finansial yang lebih sehat.
Kedua, mengembangkan teknologi yang dapat memberikan solusi kepada konsumen sesuai dengan kebutuhan finansialnya, namun tetap memberikan user experience yang menarik bagi konsumen.
Ketiga, HaloMoney.co.id akan terus membangun tim terbaik di Asia, termasuk di Indonesia. Saat ini CompareAsiaGroup memiliki sekitar lebih dari 150 tim yang fokus membantu konsumen di Asia. "Kami akan membangun a world class team denan kultur terbaik di dalam CompareAsiaGroup, serta memperluas akses layanan informasi produk keuangan bagi konsumen selain kartu kredit dan KTA" terang Riko Depari, Managing Director Halomoney.co.id, dalam keterangan resmi, Selasa (11/7/2017).
Masuknya investor strategis baru dan ditambah dengan dukungan investor lama telah memberikan lebih dari sekedar modal bagi CompareAsiaGroup untuk melayani masyarakat di Asia meningkatkan literasi keuangan dan ekonomi mereka. "Bergabungnya investor baru dan investor lama memungkinkan kami untuk memenuhi visi kita untuk memberdayakan lebih dari 600 juta konsumen di Asia untuk membangun kehidupan finansial yang lebih sehat," ujar Riko.
Baca Juga: FinTech Pertama di Jambi, UangTeman Perkuat Sumatera
Halomoney.co.id merupakan situs perbandingan independen yang saat ini fokus dengan layanan kartu kredit dan kredit tanpa agunan (KTA). Konsumen Indonesia dapat memanfaatkan informasi keuangan di Halomoney.co.id untuk melakukan perbandingan sekaligus pengajuan kartu kredit dan KTA. Semua layanan dan informasi dari Halomoney dapat dinikmati oleh konsumen secara gratis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global
-
Menkeu Purbaya Minta Kepala BGN Jelaskan ke Publik soal Rendahnya Serapan Anggaran MBG
-
7 Pekerja Masih Terjebak di Tambang Bawah Tanah Freeport, ESDM Sebut Butuh Waktu 30 Jam