Portal properti terdepan di Indonesia, Rumah.com, melalui Rumah.com Property Index mencatat bahwa harga properti residensial secara nasional berada pada titik 103 pada kuartal II 2017 atau naik tipis 0,39 persen quarter-on-quarter (q-o-q) dari kuartal I 2017.
Kenaikan ini menjadi indikasi pemulihan pasar properti nasional, di mana tren harga properti residensial secara nasional bergerak turun sejak kuartal III 2016.
Ike Hamdan, Head of Marketing Rumah.com menjelaskan bahwa Rumah.com Property Index (RPI) yang dihadirkan oleh Rumah.com di awal tahun 2017 ini sangat penting sebagai solusi masalah transparansi data properti yang dibutuhkan oleh para pengembang maupun pencari hunian di seluruh Indonesia.
“Data Rumah.com Property Index ini cukup penting digunakan karena merupakan hasil analisis dari 400.000 listing properti yang diakses 3,4 Juta pengunjung setiap bulan. Para pengunjung kami juga mengunjungi 17 Juta halaman properti kami setiap bulan,” katanya di Jakarta, Selasa (25/7/2017).
Rumah.com Property Index, secara year-on-year, menunjukkan penurunan sebesar 2,7 persen pada Q2-2017. Namun dalam rentang waktu yang lebih panjang, indeks pada Q2-2017 masih lebih tinggi dibandingkan Q2-2015. Ini menunjukkan harga properti masih berada dalam periode pemulihan dan dalam tren yang positif.
Seiring dengan naiknya tren harga properti, RPI menunjukkan volume suplai properti mengalami penurunan signifikan, yakni sebesar 9,6 persen (quarter-on-quarter), kontras dengan kuartal sebelumnya, yang mencatatkan kenaikan sebesar 11,4 persen (quarter-on-quarter). Hal ini menunjukkan bahwa suplai properti menurun.
“Naiknya indeks harga properti yang diikuti turunnya suplai properti secara nasional menunjukkan bahwa pasar mulai berpihak ke arah penjual. Selain itu penurunan suplai juga mengindikasikan bahwa penjual sedang menahan diri,” jelas Ike.
Kenaikan indeks harga properti residensial secara nasional pada Q2-2017 disebabkan oleh kenaikan di sejumlah kawasan yakni DKI Jakarta (2,4 persen), Jawa Tengah (4,27 persen), serta Banten (0,65 persen). Sementara itu, salah satu wilayah penyuplai residensial terbesar, yakni Jawa Barat, turun sebesar 1,1 persen. Indeks di Daerah Istimewa Yogyakarta menurun tipis 0,3 persen, sementara Bali stagnan.
Baca Juga: Rumah.com Prediksi Harga Apartemen di Depok Akan Naik
Pada Q2-2017, Rumah.com Property Index (Banten) mencapai 103,9 atau naik tipis 0,67 persen (quarter-on-quarter) dari 103,2 di Q1 2017. Kenaikan ini melanjutkan tren positif di mana pada Q1-2017 menunjukkan kenaikan 0,19 persen (quarter-on-quarter). Sebelumnya, tren harga properti residensial di Banten sempat turun 0,58 persen di Q4 2016 (quarter-on-quarter).
Volume suplai menunjukkan penurunan yang signifikan, sebesar 11,3 persen (quarter-on-quarter). Rumah.com Property Index menunjukkan peningkatan sebesar 5,8 persen pada Q1 2017 (quarter-on-quarter).
Menurut Ike Hamdan, kenaikan Rumah.com Property Index untuk harga properti di Banten pada Q2-2017 terutama disebabkan oleh kenaikan di Kota Tangerang sebesar 1,05 persen (quarter-on-quarter). Sementara itu, kawasan Tangerang Selatan tidak mengalami perubahan.
“Penurunan indeks untuk suplai properti di Banten pada Q2-2017 disebabkan oleh adanya penurunan di dua kawasan penyuplai residensial terbesar di Banten, yaitu di Tangerang dan Tangerang Selatan, masing-masing sebesar 15,8 persen dan 17,3 persen,” jelasnya.
Josua Pardede, Vice President, Economist, PermataBank menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi pada Q2 2017 diperkirakan meningkat menjadi sekitar 5,0-5,1 persen (y-o-y), didukung oleh tetap kuatnya konsumsi rumah tangga, tumbuhnya ekspor, serta perbaikan investasi bangunan dan investasi non bangunan.
Permintaan perekonomian tidak meningkat signifikan pada Ramadan. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor antara lain penyesuaian tarif listrik di awal tahun, harga komoditas pangan yang belum turun, pendapatan riil menurun, tahun ajaran baru sekolah serta ekspektasi inflasi yang meningkat pada akhir tahun.
Tag
Berita Terkait
-
Jakarta dan Tangerang Masih Jadi Favorit Mencari Hunian
-
Inilah Daftar Developer Nominator Indonesia Property Awards 2016
-
23 Pengembang Masuk Nominasi Indonesia Property Awards 2016
-
Rumah.com: Dampak Tax Amnesty dan Pelonggaran LTV Butuh 4 Bulan
-
Rumah.com Klaim Penjualan Rumah di Bawah Rp1 Miliar Tetap Tinggi
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
Terkini
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Naik Kelas Bersama BRI, UMKM Fashion Asal Bandung Ini Tembus Pasar Internasional
-
Apa Itu Co Living? Tren Gaya Hidup Baru Anak Muda
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!