Suara.com - Saham PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk selaku induk perusahaan PT Indo Beras Unggul (IBU) mengalami penurunan hingga mencapai hampir 25 persen, lantaran terjadinya ketidakjelasan informasi pasca terjadi penggerebekan gudang beras PT IBU oleh Satgas Pangan.
Hal itu disampaikan oleh Komisioner Ombudsman Republik Indonesia Ahmad Alamsyah Saragih saat menerima Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Polisi Ari Dono Sukmanto dan Direktur Tipideksus Polri Bigadir Jenderal Polisi Agung Satya di Gedung Ombudsman, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (27/7/2017).
"Jadi yang mau konsumsi beras tetap beli beras yang memproduksi beras jangan mogok giling. Informasi yang simpang siur ini ada saham yang jatuh sampai 24,92 persen nyaris 25 persen," kata Alamsyah.
Informasi simpang siur tersebut menurut Alamsyah lantaran, produsen beras PT IBU dianggap melakukan kecurangan dengan memasukan beras IR64 ke dalam golongan beras premium. Karena itu, harganya menjadi mahal dari yang ditetapkan oleh pemerintah. Padahal beras IR64 termasuk beras subsidi, sehingga harganya tidak terlalu mahal.
Untuk memastikan hal tersebut, Kabreskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto mengatakan pihaknya telah melakukan uji laboratorium terhadap beras merek Maknyus dan Cap Ayam Jago. Hasilnya, ditemukan adanya perbedaan jenis beras yang ada dalam karung dengan tulisan di luar karung. Beras tersebut kata dia berjumlah 1.161 ton, yang merupakan milik PT IBU.
"Ada jenis beras berbeda dengan sampulnya (tulisan komposisi di karungnya), itu kita uji lab lalu dilakukan penggerebakan dan itu ternyata milik PT IBU," kata Ari Dono.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun