Bupati Puncak, Willem Wandik, menyampaikan rasa terima kasihnya karena harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kota Ilaga, Puncak, Papua sudah sama dengan di Pulau Jawa. Ungkapan ini disampaikan Willem saat mengikuti Dialog Sinergi Membangun Bangsa di Bangsal Sewokoprojo, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta pada Sabtu (12/8/2017).
"Kami bangga karena sudah cukup lama menanti. Kami merasakan tahun 2016 harga BBM di kota Ilaga kabupaten Puncak dan daerah pegunungan 50 ribu per liter, kalau lagi langka harganya menjadi 100 ribu per liter. Namun sekarang harganya sudah turun menjadi 6.500 per liter. Saya atas nama masyarakat Papua menyampaikan terimakasih kepada kinerja Pemerintah yang luar biasa," ujar Willem.
Willem menambahkan selain harga BBM, harga semen di kabupaten Puncak juga mengalami penurunan.
"Harga semen di kabupaten Puncak juga mengalami penurunan dari 2.500.000 per sak menjadi 1.050.000 per sak. Penurunan harga ini akan diresmikan di tanggal 17 Agustus," tambah Willem.
Selain harga BBM dan semen, Willem menjelaskan penurunan harga barang-barang kebutuhan disebabkan oleh semakin banyak transportasi yang masuk ke wilayah Puncak Papua.
"Tadinya harga barang-barang masih mahal. Semakin banyak transportasi, pesawat sudah masuk, Puji Tuhan sekarang harga mulai turun dan perekonomian kami meningkat," jelas Willem.
Lebih lanjut Willem memaparkan peningkatan jumlah penerbangan di wilayah Papua.
"Dulunya itu dalam seminggu (penerbangan) hanya satu kali. Sebulan hanya 5-6 kali. Namun, ketika bandara Timika itu dimiliki oleh Pemerintah, maka peningkatan penerbangan termasuk yang ke puncak tinggi sekali. Sekarang penerbangan bisa 30 sampai 40 pesawat," papar Willem.
Baca Juga: Pemerintah Tolak Tanggung Kerugian Pertamina Terkait Harga BBM
Pada kesempatan tersebut, Willem juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintahan Jokowi - JK, khususnya Menhub dan MenPUPR terkait investasi infrastruktur untuk puluhan tahun ke depan.
"Saya berikan apresiasi kepada pemerintahan Jokowi - JK, khususnya Menhub dan MenPUPR bahwa investasi infrastruktur jauh lebih baik jika dilihat ke depan, 20 tahun ke depan ini (infrastruktur) bisa dinikmati oleh anak-cucu kita," ujar Willem.
Willem menilai dialog yang diselenggarakan Kemenhub hari ini (12/8) memperlihatkan bahwa negara bekerja keras bagaimana memberikan solusi bagi persoalan-persoalan di daerah.
Berita Terkait
-
Kemen PUPR Undang Pengunjung 'Motoran' di Papua di GIIAS 2017
-
Punggung Belakang Kena Tombak, Anggota TNI Papua Lumpuh
-
Mengapa di Papua Sering Terjadi Kerusuhan Berujung Kematian?
-
LSM HAM Desak Pemerintah Investigasi Penembakan di Deiyai
-
Warga Papua Tewas Ditembak Brimob, Polisi Klaim Itu Peluru Karet
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Ramalan Menkeu Purbaya Jitu, Ekonomi Kuartal III 2025 Melambat Hanya 5,04 Persen
-
OJK: Generasi Muda Bisa Bantu Tingkatkan Literasi Keuangan
-
Rupiah Terus Amblas Lawan Dolar Amerika
-
IHSG Masih Anjlok di Awal Sesi Rabu, Diproyeksi Bergerak Turun
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?