Bisnis / Makro
Jum'at, 18 Agustus 2017 | 15:19 WIB
Suasana di salah satu SPBU di Jakarta, Rabu (23/12). [Antara]

Lebih lanjut, Satya menambahkan bahwa sektor ESDM bisa dimaksimalkan untuk meningkatkan pendapatan negara meskipun pada kenyataannya sangat bergantung pada harga minyak dunia.

RAPBN 2018 menyebutkan, harga minyak dipatok sebesar 48 dolar AS per barrel atau sama dengan angka APBN-P 2017.

Sedangkan "lifting" minyak dipatok 800 ribu barel per hari atau lebih rendah dari APBN-P 2017 sebesar 815 ribu barrel per hari.

"Kami berusaha agar pendapatan negara bisa dimaksimalkan terutama di sektor ESDM, walaupun sangat tergantung pada harga minyak dunia. Ini dimaksudkan agar pendistribusian dana bagi hasil (DBH) ke daerah-daerah bisa tepat volume dan tepat waktu. Untuk target 'lifting', kami akan bahas lagi bersama pemerintah dan para KKKS, supaya mencerminkan keadaan di lapangan yang sebenarnya," tambah Satya. (Antara)

Load More