Suara.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta tarif kereta api ringan atau "light rail transit" (LRT) di Palembang memiliki tarif yang terjangkau bagi semua masyarakat.
"Misinya kan agar masyarakat berpindah dari transportasi pribadi menggunakan angkutan umum contohnya LRT, jadi tarifnya harus terjangkau bagi semua kalangan. Misalnya saja mahasiswa," kata Budi ketika mengisi kuliah umum di Universitas Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu.
Selain Palembang akan menjadi lokasi Asian Games, proyek LRT ini merupakan yang pertama di Indonesia. Maka ia meminta masyarakat turut ikut memantau perkembangan proyek tersebut.
"Jangan hanya digunakan saat Asian Games, setelah itu mangkrak. Kan LRT jauh lebih efisien dalam memangkas waktu," ucapnya.
Selanjutnya, Direktur Operasional Waskita Karya, Adi Wibowo mengatakan saat ini perkembangan dari proyek LRT Palembang sudah berjalan lebih dari 50 persen.
Nantinya direncanakan tarif LRT di Palembang berkisar pada nominal Rp10 ribu. Untuk target fisik jalan layang LRT sendiri ditargetkan akan selesai pada bulan Oktober 2017.
Sedangkan selesai proyek hingga dapat diturunkan pada satu rangkaian kereta diproyeksikan tercapai pada bulan Februari 2017. Satu rangkaian terdiri dari tiga gerbong kereta yang dapat memuat sebanyak 500 penumpang.
Proyek ini menelan biaya sekitar Rp10 triliun. Panjang jalur LRT Palembang adalah 23,5 km yang terdiri dari 13 stasiun. Pemangkasan waktu mencapai 50 persen di mana jarak tempuh kecepatan normal di jalan adalah 90 menit maka menggunakan LRT bisa hanya 45 menit.
Palembang dipilih sebagai proyek pioner di Indonesia, sebab melihat potensi daerah tersebut yang mulai dilirik oleh para investor. Selain itu, perhelatan Asian Games juga menjadi faktor pendukung kuat untuk memberikan fasilitas transportasi yang nyaman bagi para turis mancanegara. [Antara]
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Spesifikasi E6900H dan Wheel Loader L980HEV SDLG Indonesia
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah