Presiden Joko Widodo meminta pembangunan transportasi masal, seperti Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT) segera dirampungkan. Sebab Indonesia dinilai masih jauh tertinggal dibanding negara-negara lain dalam hal pembangunan dan pelayanan transportasi masal di wilayah perkotaan dan antar kota.
"Untuk itu, dalam pembangunan transportasi masal, baik berupa MRT, LRT, dan yang lain-lainnya kita harus berani mengejar ketertinggalan itu," kata Jokowi dalam rapat terbatas mengenai perkembangan high speed train di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (25/7/2017).
Jokowi juga minta jajarannya untuk memikirkan jauh ke depan terkait transportasi massal tersebut. Karena perkembangan teknologi transportasi saat ini berkembang sangat cepat.
"Kita baru saja berbicara masalah high speed train tapi negara lain sudah bicara hyper load. Oleh sebab itu, kita jangan kehilangan momentum, dan terkait dengan high speed train kita sudah bahas dalam beberapa kali pertemuan," ujar dia.
Maka dari itu, Jokowi meminta jajarannya terkait laporan perkembangan di lapangan, baik dalam proyek transportasi masal Jakarta-Bandung, dan rencana pembangunan transportasi masal Jakarta-Surabaya.
Rencana pembangunan MRT di Jakarta sesungguhnya sudah dirintis sejak tahun 1985. Namun, saat itu proyek MRT belum dinyatakan sebagai proyek nasional. Pada tahun 2005, Presiden Republik Indonesia menegaskan bahwa proyek MRT Jakarta merupakan proyek nasional. Berangkat dari kejelasan tersebut, maka Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai bergerak dan saling berbagi tanggung jawab. Pencarian dana disambut oleh Pemerintah Jepang yang bersedia memberikan pinjaman.
Adapun Jakarta Light Rail Transit atau disingkat Jakarta LRT adalah sebuah sistem MassTransit dengan kereta api ringan (LRT) yang direncanakan akan dibangun di Jakarta. LRT akan menghubungkan Jakarta dengan kota-kota disekitarnya seperti Bekasi dan Bogor. Ada 2 penggarap proyek LRT di Jakarta, antara lain Pemprov DKI Jakarta yang sedang membangun LRT dalam kota dan PT Adhi Karya yang bertanggung jawab membangun penghubung Jakarta ke kota sekitarnya.
Baca Juga: Polisi Temukan Catatan Kriminal Tersangka Pemalsu Surat Jokowi
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Perang Lawan Penyelundupan, Pelabuhan Tanjung Priok Pasang Scanner Canggih Untuk Kontainer
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Sentimen Global Dorong IHSG Lanjut Menguat Hari Ini, Asing Net Buy Rp 1 Triliun
 - 
            
              Potensi Ekonomi Sektor Obat dan Makanan Tembus Rp6 Ribu T
 - 
            
              Ojol dan Kurir Dijamin BPJS Ketenagakerjaan Tahun 2026, Ini Ketentuannya
 - 
            
              Ignasius Jonan 2 Jam Bertemu Prabowo, Bahas Proyek Kereta Cepat Bareng AHY?
 - 
            
              Jadwal Pembagian Dividen AVIA, Tembus Rp 600 Miliar untuk Pemegang Saham
 - 
            
              BRI Peduli dan YBM BRILian Salurkan Bantuan Tanggap Darurat Banjir Sukabumi
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Menkeu Purbaya Sebut Krisis China Tak Mungkin, Singgung Sistem Komunis