Suara.com - Bank Mandiri mengincar pertumbuhan penyaluran kredit mikro di kisaran 28 persen menjadi sekitar Rp 65 triliun pada akhir tahun 2017.
Hal tersebut mengingat pertumbuhan solid yang dibukukan dalam tiga tahun terakhir, yakni dengan rata-rata pertumbuhan tahunan sekitar 20 persen sejak 2014.
Atas pencapaian tersebut, portofolio kredit mikro Mandiri hampir setara dengan 17,43 persen dari total industri.
Tercatat hingga Juni 2017, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit mikro sebesar Rp54,3 triliun, tumbuh 17,9 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, hal tersebut sesuai dengan keinginan perseroan untuk mengimplementasikan secara nyata komitmen BUMN untuk Indonesia dalam menciptakan nilai tambah kepada masyarakat.
"Secara gradual, kami terus meningkatkan penyaluran pembiayaan segmen mikro ke sektor-sektor produktif seperti seperti pertanian, perikanan dan pertambangan, yang kini mencapai 58,67 persen dari total portofolio," ujar Rohan di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (27/8/2017).
Maka dari itu, untuk mencapai target tersebut, Rohan menuturkan pihaknya telah menerapkan sejumlah strategi.
"Strateginya antara lain meningkatkan jumlah jaringan Mandiri Micro Unit yang kini telah meliputi 994 cabang mikro, 1427 unit mikro dan 652 kios mikro, di seluruh Indonesia," kata dia.
Kemudian Bank Mandiri kata Rohan, juga melakukan peningkatan kualitas SDM di segmen bisnis melalui pelatihan dan pembekalab agar proses penilaian kelayakan dan persetujuan kredit sehingga dapat dilakukan lebih cepat.
"Selain itu, SDM Mikro yang berkualitas juga mampu memberikan nilai tambah kepada pelaku usaha mikro binaan Bank Mandirimelalui pendampingan dan tutoring tentang pengelolaan keuangan," ucap Rohan.
Tak hanya itu, ia menjelaskan upaya tersebut akan berdampak secara signifikan pada kualitas pembiayaan mikro Bank Mandiri, dimana rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga baik di bawah 3.0 persen, atau hanya 2.42 persen pada akhir Juni 2017.
Kemudian strategi yang dikembangkan perseroan yakni dengan cara memanfaatkan basis nasabah Bank Mandiri yang sekitar 1.2 juta sebagai mitra pengembangan maupun target pasar.
"Sinergi seperti ini terbukti efektif dan efisien dalam ikut memicu produktifitas pelaku usaha mikro," tuturnya.
Kata Rohan, Bank Mandiri saat ini memiliki dua produk mikro unggulan, yakni produk KUM (Kredit Usaha Mikro) dan KSM (Kredit Serbaguna Mikro).
Kedua produk tersebut didesain untuk mendukung pengembangan usaha debitur melalui skim kredit yang menarik dan bunga yang bersaing.
"Disamping produk Mikro, Bank Mandiri juga terlibat aktif dalam penyaluran program nasional Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang telah berlangsung sejak tahun 2007," ucap Rohan.
Dalam Produk KUR, Rohan mengatakan pihaknya telah menyalurkan KUR sebanyak Rp 40,8 Triliun kepada 874.821 debitur di seluruh Indonesia hingga Jui 2017.
Sementara, jika menghitung penyaluran KUR pada Januari sampai Juni 2017, Bank Mandiri kata Rohan telah menyalurkan Rp 5,8 triliun, atau 45 perern dari target penyaluran KUR tahun ini sebesar Rp13 triliun.
"Sejalan dengan keinginan pemerintah agar penyaluran KUR ditujukan 40 persen kepada sektor produkif, maka Capaian Juni tersebut setara dengan 43 persen dari total portofolio," jelas Rohan
Rohan menambahkan, secara sektor, penyaluran KUR Bank Mandiri masih didominasi oleh bidang usaha perdagangan, yakni 29.32 persen kemudian diikuti oleh sektor jasa dan sektor pertanian.
"Adapun secara regional, penyaluran KUR terbesar dilakukan di Provinsi Jawa Timur, yakni kepada 23.178 debitur senilai Rp 1.115 miliar," tandasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Perubahan Komisaris Bank Mandiri Dinilai Strategis Dukung Ekspansi Bisnis
-
Zulkifli Zaini Jadi Komisaris Bank Mandiri, Ini Susunan Pengurus Baru
-
Siap-siap, Bank Mandiri Mau Bagikan Dividen Interim Rp 100 per Saham
-
RUPSLB Bank Mandiri Mau Ganti Susunan Pengurus, Ini Bocorannya
-
Bank Mandiri Dorong Akselerasi Inklusivitas, Perkuat Ekosistem Kerja dan Usaha Ramah Disabilitas
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok