Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan memastikan proyek-proyek yang tengah berjalan akan dikawal agar tidak ada lagi terjadi praktik korupsi.
"Kita juga sudah tentunya bergerak ke depan tidak bicara ke belakang bahwa ke depan akan meminta pengawalan kepada tim pengamanan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)," kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Bay M Hasani dalam perkenalan tiga pelaksana tugas dirjen baru di Jakarta, Senin (28/8/2017).
Selain itu, Bay mengatakan akan meminta pengawalan juga dari Kejaksaan untuk proyek-proyek perhubungan laut.
"Kita akan evaluasi kegiatan-kegiatan program yang saat ini sedang berjalan," katanya.
Namun, Bay tidak menjamin bisa memberantas mafia di Ditjen Perhubungan Laut seperti yang dikatakan Dirjen Perhubungan Laut sebelumnya Antonius Tonny Budiono.
"Saya enggak komentari tentang pengerukan itu, itu kasusnya kaitannya dengan KPK, ranahnya dengan KPK termasuk dengan mafia hubla, saya tidak mengerti yang dimaksud mafia seperti apa," katanya.
Bay M Hasani ditunjuk menjadi Plt Dirjen Perhubungan Laut menggantikan A Tonny Budiono yang terjerat kasus korupsi setelah Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (23/8) malam di Mess Perwira Dirjen Hubla di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat.
Tonny diketahui menerima uang gratifikasi senilai Rp20,74 miliar di dalam 33 tas dan saldo rekening.
Baca Juga: Kemenhub Segera Terbitkan Regulasi Baru Angkutan Online
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjamin bahwa kasus tersebut tidak akan mengganggu proyek di Perhubungan Laut yang tengah berjalan.
"Kami mempunya tim yang banyak, sehingga proyek pasti akan berjalan lancar," katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Pembangunan Jalan Tol Bitung - Manado Segmen 1 Sudah 35,63 Persen
-
Kemenhub Segera Terbitkan Regulasi Baru Angkutan Online
-
Pembangunan Bandara Toraja di Sulsel Kembali Dilanjutkan
-
JK: Pembebasan Lahan Proyek KA Cepat Bukan Domain Pemerintah
-
Selain LRT, Menhub akan Bangun Rel Kereta Api Ganda di Sumsel
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Purbaya Bicara Nasib Insentif Mobil Listrik Tahun Depan, Akui Penjualan Menurun di 2025
-
Stimulus Transportasi Nataru Meledak: Serapan Anggaran Kereta Api Tembus 83% dalam Sepekan!
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Purbaya Sebut Dana Badan Rehabilitasi Bencana Bersumber dari APBN
-
Purbaya Ogah Alihkan Dana MBG demi Atasi Bencana Banjir Sumatra
-
Penggunaan Keuangan Digital Meningkat, Volume Transaksi QRIS Tembus Rp1.092 Triliun
-
Tutup Tahun, 7 Bank RI Tumbang
-
Purbaya Pakai Uang Korupsi Sitaan Kejagung Rp 6,6 Triliun buat Tambal Defisit APBN