Suara.com - Setiap orang yang berkarier pasti ingin meraih kesuksesan. Bisa dilihat dari jabatan yang dipegang, juga gaji yang didapat. Biasanya, makin lama masa kerja, jabatan dan penghasilan makin tinggi. Namun mereka yang kerjanya sudah puluhan tahun gak jaminan lebih sukses ketimbang yang baru 5-6 tahun bekerja di tempat yang sama.
Ada satu patokan sukses berkarier yang banyak diamini orang: usia. Itulah kenapa orang yang usianya kepala 4 atau 5 dianggap wajar jika menduduki posisi tinggi dalam perusahaan.
Di sisi lain, orang yang usianya baru kepala 2 atau 3 namun sudah menjadi pemimpin dipandang sukses berkarier.
Kita belum sukses berkarir di usia kepala tiga jika masih menghadapi kondisi-kondisi di bawah ini:
Jabatan nggak naik-naik
Biasanya kita mulai bekerja di usia 24-25 tahun, saat usia kepala tiga idealnya jabatan sudah meningkat. Kalau jabatan nggak naik-naik, bisa jadi pertanda bahwa karier belum sukses.
Jikapun naik, jabatan yang dipegang belumlah signifikan. Misalnya dari staf junior hanya menjadi staf senior, bukan supervisor. Kata “senior” pada staf hanya menunjukkan bahwa usianya sudah nggak muda lagi sebagai staf.
Gaji segitu aja tiga tahun terakhir
Di perusahaan yang menggunakan sistem merit alias jasa, kenaikan gaji dihitung dari seberapa besar kontribusinya pada perusahaan. Ditambah dengan prosentase inflasi, jadilah gaji baru tiap tahun.
Jika kontribusi besar maka semakin besar pula kenaikan gaji. Nah, kalau ternyata gajimu segitu-gitu aja, berarti kontribusimu dianggap kurang oleh perusahaan.
Belum dibebani kerja
Mana enak sih kalau setiap hari datang ke kantor tapi gak ada yang dikerjakan? Masuk kerja cuma buat absen, seharian duduk-duduk ngobrol doang, lalu pulang. Orang seperti itu mirip parasit yang suka mencari keuntungan sendiri.
Namun buat yang ingin meraih kesuksesan karir, malah seharusnya mencari beban kerja. Sebab, beban itulah yang menandakan keberhasilan.
Pekerja yang dibebani tanggung jawab lebih besar ketimbang yang lain umumnya punya kemampuan lebih. Sebab, dia dipercaya menangani pekerjaan yang lebih penting. Apalagi jika pekerjaan itu berupa proyek besar. Pastinya jalan menuju kesuksesan karir makin lapang.
Merasa jenuh bekerja
Ketika di tempat kerja malah seperti terjebak dalam rutinitas, itu berarti gak ada niat untuk bekerja. Hilangnya niat antara lain disebabkan oleh kondisi kerja yang dirasa nggak nyaman.
Logikanya, orang yang karirnya sukses akan menikmati pekerjaannya. Mungkin pada suatu titik ada perasaan jenuh. Namun jika kejenuhan itu berlangsung terus-menerus, bisa jadi ada yang salah dalam karier.
Apakah kamu mengalami salah satu dari 4 hal di atas? Mungkin itulah kenapa karir terasa jalan di tempat, sehingga penghasilan dirasa tak kunjung cukup untuk menopang keuangan.
Jika merasa demikian, nggak ada kata terlambat untuk mengubah jalan menuju kesuksesan karir. Setelah berintrospeksi, segera temukan kelemahan yang mungkin menghambat karier dan perbaiki.
Baca juga artikel DuitPintar lainnya:
Belajar dari 7 Film Ini Tentang Mereka yang Berulang Kali Gagal Lalu Sukses
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian Dana Bergulir di Provinsi Bali
-
Dongkrak Produksi Minyak di Papua, SKK Migas dan Petrogas Mulai Injeksi Kimia di Lapangan Walio
-
Menperin Minta Insentif Otomotif ke Menkeu
-
Barcelona dan BRI Kolaborasi, Bayar Cicilan di BRImo Bisa Ketemu Lamine Yamal
-
IHSG Menutup 2025 di Level Tertinggi, OJK Buka Rahasia Pasar Modal RI yang Solid
-
Catatan Akhir Tahun, Aktivitas Industri Manufaktur RI Melambat
-
Cicilan HP ShopeePayLater vs Kredivo, Mana yang Lebih Murah
-
Pemerintah Tegaskan Impor Daging Sapi untuk Industri Bukan Kosumsi Masyarakat
-
Catatan Akhir Tahun: Waspada Efek 'Involusi' China dan Banjir Barang Murah di Pasar ASEAN
-
Pencabutan Insentif Mobil Listrik Perlu Kajian Matang di Tengah Gejolak Harga Minyak