Suara.com - Sekretaris Direktur Jenderal Sumber Daya Air Lolly Martina memaparkan tantangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Komite Nasional Indonesia untuk Bendungan Besar dalam merealisasikan pembangunan bendungan besar.
Pertama, tantangan aksesibilitas. Menurut Lolly bendungan besar seharusnya diimbangi dengan akses ke bendungan tersebut sehingga pada waktu pelaksanaan konstruksi akan mempermudah mobilitas.
"Kemudian, nantinya acara-acara peresmian akan merasa nyaman jika menuju lokasi. Tentu saja saat operasi dan pemeliharaan akan mempermudah mobilitas. Beberapa bendungan dengan akses yang nyaman, dapat jadi destinasi baik bagi wisatawan," kata Lolly di Seminar Pembangunan dan Pengelolaan Bendungan 2017, Kementerian PUPR, Rabu (20/9/2017)
Kedua, tantangan estetika. Dalam pembuatan bendungan, perlu estetika agar indah dipandang mata.
"Nantinya akan bisa jadi tempat pariwisata, sangat disayangkan apabila bendungan yang dibangun dengan biaya mahal desainnya biasa-biasa saja dan monoton," kata dia.
Ketiga, pengamanan bangunan vital. Lolly memandang pembangunan bendungan perlu rencana matang dan kawasan bangunan harus disusun bersamaan dengan pelaksanaan konstruksi bendungan.
Keempat, tantangan mengenai biaya konstruksi dan waktu pelaksanaan. Menurutnya semakin tertunda pelaksanaan konstruksi suatu bendungan, biaya pembangunan bendungan semakin besar.
"Pembangunan bendungan besar paling cepat tiga tahun, artinya harga matrial konstruksi akan mempengaruhi inflasi, oleh karena itu diperlukan rencana sistematis dan rencana sejak awal project kreatifitas," katanya.
Kelima, tantangan SDM. Perlu banyaknya ahli bendungan untuk memikirkan konstruksi, operasi serta monitoring analisa.
Lolly menambahkan, pembangunan memang memberikan manfaat. Namun, tetap harus dipikirkan resiko besar yang akan terjadi.
"Memiliki resiko besar misalnya kegagalan konstruksi, perubahan ekosistem yang akan mengancam lingkungan dan mahalnya biaya konstruksi," kata dia.
Tetapi, banyaknya tantangan yang ada, Lolly berharap KNI-BB dan PUPR dapat termotivasi untuk memberikan pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. (Maidian Reviani)
Berita Terkait
-
Syarat Mengajukan Rumah Subsidi Pemerintah, Luasnya Hanya 14 Meter?
-
Kebakaran LA: Kerugian Capai Rp2.200 T, Lampaui Anggaran Infrastruktur Prabowo!
-
KPK Tetapkan 2 Tersangka Kasus Pembangunan Shelter Tsunami Lombok Utara
-
Viral Dokter Koas Dipukuli, Harta Kekayaan Ayah Mahasiswa yang Diduga Penyebab Pemukulan Disorot
-
Dokter Koas di Palembang Dianaya, Diduga Perkara Anak Pejabat Kementerian PUPR
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
Terkini
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Kabar Kenaikan Gaji PNS Tahun 2026, Ada 2 Syarat
-
Kementerian ESDM Buka Peluang Impor Gas dari AS untuk Penuhi Kebutuhan LPG 3Kg
-
Bisnis AI Kian Diminati Perusahaan Dunia, Raksasa China Bikin 'AI Generatif' Baru
-
Waskita Karya Rampungkan Transaksi Divestasi Saham Jalan Tol Cimanggis - Cibitung Rp3,28 Triliun
-
Dukung Mitigasi Banjir dan Longsor, BCA Syariah Tanam 1.500 Pohon di Cisitu Sukabumi
-
Magang Nasional Gelombang III Segera Digelar, Selanjutnya Sasar Lulusan SMK
-
Banjir Sumatera Telan Banyak Korban, Bahlil Kenang Masa Lalu: Saya Merasa Bersalah
-
Mulai 2026 Distribusi 35 Persen Minyakita Wajib via BUMN
-
Akhirnya Bebas, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi: Terima Kasih Profesor Dasco