Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa bangsa Indonesia harus kembali melihat laut sebagai potensi besar untuk membawa kesejahteraan. Sebagai negara yang wilayahnya 75 persen lebih adalah laut, sudah berpuluh-puluh tahun bangsa Indonesia justru membelakangi laut.
Luhut menegaskan bahwa sudah begitu banyak capaian pemerintah di sektor kemaritiman yang lain. “Kita tuntaskan masalah illegal fishing, sudah tentu masih ada lanjutannya bagaimana supaya kita bisa menangkap ikan lebih banyak dan bisa diproses lebih banyak,” kata Luhut di Jakarta, Jumat (22/9/2017).
Diakuinya masih banyak pekerjaan pemerintah untuk dapat membuat kebijakan dan melaksanakan program kerja yang mampu membuat belasan juta penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya dari sektor kelautan dapat lebih sejahtera.
Lalu, di bidang energi, menurutnya, perkembangannya sekarang lebih baik. “Freeport sudah bisa kembali ke tangan Indonesia,” ujar Luhut bangga.
Kemudian soal pengadaan listrik 35 ribu MW, menurutnya sudah berada pada jalur yang tepat. “Saya lihat bisa berjalan dengan bagus. Ya tentu baru selesai nanti tahun 2019 baru kira-kira 23-25 ribu MW, nanti sisanya itu sudah semua dalam proses pembangunan,” paparnya.
Mantan Menko Polhukam tersebut yakin apabila dikembangkan dengan serius, laut Indonesia akan menambah penerimaan negara. Salah satunya adalah dengan pengembangan pariwisata. “Laut ini kontribusinya juga kepada APBN makin bertambah karena pariwisatanya akan menempati penerimaan negara paling besar pada tahun 2019, kira-kira US$ 25 miliar dengan jumlah turis lebih dari 21 juta orang,”urainya.
Namun demikian, kemajuan Indonesia di sektor kelautan tidak akan tercapai apabila tidak didukung oleh rakyat. Oleh karena itu, Menko Luhut meminta masyarakat untuk memberikan masukan yang konstruktif bagi program yang sedang dijalankan oleh pemerintah.
“Mari kita bahu membahu membuat Indonesia, negara kepulauan terbesar dunia ini menjadi satu mercusuar yang akan menerangi banyak orang dan membuat rakyatnya sejahtera ke depan,”pungkasnya.
Baca Juga: Luhut: Deutsche Bank akan Bantu BUMN Beli Saham Freeport
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Disegel dan Jadi Penyebab Banjir, PTPN III Ternyata Berniat Tambah 59 Ribu Hektar Lahan Sawit
-
Mandat Digitalisasi Negara: BUMN Ini Dianggap Punya 'Privilege' Bisnis Masa Depan!
-
Tambang Emas Terafiliasi ASII di Sumut Disegel, KLH Soroti Potensi Pidana
-
DEWA dan BUMI Meroket, IHSG Menguat ke Level 8.693 dengan Transaksi 19 Triliun
-
4 Tahun Beruntun, Bank Mandiri Raih Lagi Juara 1 pada ARA 2024 atas Transparansi Laporan Tahunan
-
Mengenal Teras BRI Kapal, Bank Terapung yang Dinanti Masyarakat Kepulauan
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
BRI Peduli Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Hidrometeorologi Sumatera Barat
-
Duh! Kesepakatan Dagang RIAS Terancam Batal, Trump Sebut Prabowo Mengingkari?