Suara.com - Presiden Joko Widodo enggan disalahkan terkait menjamurnya perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang ada saat ini. Menurutnya, menjamurnya anak perusahaan BUMN ini sudah ada sejak dirinya menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2014.
“Yang buat anak cucu cicit bukan saya, kan sudah ada dari dulu," kata Jokowi dalam penutupan Rakornas Kamar Dagang dan Industri 2017 di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (3/10/2017).
Pernyataan Jokowi ini menanggapi keluhan para pengusaha karena menjamurnya perusahaan BUMN ini membuat proyek-proyek kecil yang seharusnya bisa dikerjakan oleh usaha kecil dan menengah, tetapi diambil oleh BUMN.
Berdasarkan catatan Kadin, saat ini, setidaknya ada 118 BUMN dan "anaknya cucunya" mencapai 800.
Meski Jokowi enggan disalahkan dengan menjamurnya perusahaan BUMN yang beranak pinak ini, mantan Wali Kota Solo itu sudah memerintakan kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soermarno untuk melakukan pembenahan.
“Pak Rosan (Ketum Kadin) belum ngomong di sini, saya sudah perintahkan di Paripurna kemarin. Silakan tanya menteri yang hadir, kemarin saya marahin enggak? Saya bilang ngapain BUMN sampai ngurusin catering hingga baju. Jadi saya sudah suruh benahi itu semua,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Purbaya Bicara Nasib Insentif Mobil Listrik Tahun Depan, Akui Penjualan Menurun di 2025
-
Stimulus Transportasi Nataru Meledak: Serapan Anggaran Kereta Api Tembus 83% dalam Sepekan!
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Purbaya Sebut Dana Badan Rehabilitasi Bencana Bersumber dari APBN
-
Purbaya Ogah Alihkan Dana MBG demi Atasi Bencana Banjir Sumatra
-
Penggunaan Keuangan Digital Meningkat, Volume Transaksi QRIS Tembus Rp1.092 Triliun
-
Tutup Tahun, 7 Bank RI Tumbang