Suara.com - Generasi milenial adalah sebutan bagi generasi masa kini, yang hidupnya sangat bergantung pada teknologi yang super canggih. Generasi milenial sangat cepat belajar suatu hal, namun cenderung lebih malas. Semuanya ingin didapat secara instant atau dengan sedikit usaha. Kaum milenial dapat dikelompokkan pada umur 20-30 tahunan.
Ciri lainnya dari generasi milenial adalah percaya diri yang tinggi. Ia menganggap dirinya unik dan mampu untuk melakukan hal hampir dalam segala bidang. Dukungan teknologi yang super canggih memungkinkan ini terjadi. Tetapi, mereka cenderung lemah dalam hal mengelola keuangan. Hidup yang super boros cenderung digandrungi oleh kaum milenial.
Mengapa kaum milenial sangat sulit untuk mengelola keuangan? Ini dia lima kesalahan umum yang sering dilakukan generasi milenial.
1.Hobi Belanja
Gaya hidup merupakan yang utama pada generasi era ini. Kebanyakan dari mereka rela untuk menghabiskan uang dalam jumlah besar saat berbelanja. Harga barang yang dibeli pun selangit.
Satu barang saja bisa mencapai jutaan rupiah. Ini terjadi karena tuntutan untuk selalu tampil memukau di setiap kesempatan.
Untuk memenuhi hobi belanja tersebut, banyak dari generasi ini akhirnya terlilit utang. Utang tersebut biasanya menumpuk di kartu kredit. Karena merasa masih muda, wajar saja jika mereka hidup berfoya-foya. Toh belum ada orang yang perlu dibiayai.
2.Jarang Menabung
Setiap orang memiliki kesulitan tersendiri saat menabung, terutama kaum milenial. Gaya hidup yang terlalu boros membuat mereka sangat sulit untuk menabung. Jangankan menabung, bisa bertahan hidup hingga akhir bulan saja rasanya syukur. Gaji yang diterima biasanya dihabiskan untuk bersenang-senang dengan teman. Misalnya nongkrong di kafe kelas atas.
Kebiasaan nongkrong di cafe membuat uangmu cepat habis. Biaya nongkrong di cafe juga mahal, sekali menikmati secangkir kopi saja merogoh kocek sekitar Rp50.000. Bayangkan jika ini menjadi kebiasaan kaum milenial, berapa jumlah yang dihabiskan hanya untuk secangkir kopi?
3.Hidup dengan Kartu Kredit
Kartu kredit menjadi salah satu gaya hidup kaum milenial saat ini. Tanpa kartu kredit, rasanya aura dalam hidup kurang pas. Hampir semua transaksi yang terjadi dilakukan dengan kartu kredit.
Bahkan untuk hal-hal kecil sekalipun, seperti pergi perawatan ke salon. Kalau dipikir-pikir, apa esensi menggunakan kartu kredit saat di salon? Toh jika uang tunai tidak tersedia, Anda bisa pergi ke mesin ATM untuk tarik tunai. Kaum milenial menganggap uang cash tidak lagi penting. Dengan adanya kartu kredit, semua bisa diselesaikan. Termasuk untuk belanja di minimarket.
4.Gegabah dalam Memilih Produk Investasi
Kaum milenial menganggap dirinya sanggup untuk menghadapi segala hal, termasuk yang berhubungan dengan investasi. Umur yang masih muda membuat kaum milenial konservatif dalam berinvestasi. Belum tahu basic atau dasar berinvestasi sudah berani-beraninya bergabung menjadi salah satu investor. Ulah ini berakibat pada kerugian pada aset yang dimiliki.
Meskipun investasi berupa saham merupakan instrumen terbaik, sebaiknya kaum milenial mengetahui ilmu dasar mengenai harga pasar dan teknik bermain saham lebih dulu. Jangan terlalu gegabah dan mudah tergiur pada saham gorengan.
5.Memilih Tinggal di Apartemen
Kesalahan pengelolaan uang terakhir adalah lebih memilih tinggal di apartemen daripada tinggal di kos-kosan sederhana. Padahal kita semua tahu kalau biaya sewa apartemen sangatlah mahal. Ini menjadi sebuah pemborosan jika terjadi dalam waktu yang sangat lama. Kaum milenial memiliki gengsi yang sangat tinggi dalam hidup. Itulah mengapa mereka memilih tinggal di apartemen.
Kebanggaan tersendiri juga didapatkan ketika tinggal di apartemen. Bahkan pujian akan berdatangan dari rekan kerja, apalagi jika apartemen tersebut mewah. Walaupun pendapatan tak sebanding dengan biaya sewa, lagi-lagi kartu kredit menjadi solusi ampuh. Jika kantong tidak mencukupi untuk biaya sewa yang mahal, lebih baik tinggal di kos-kosan. Toh kondisi kos-kosan tidak seburuk yang dipikirkan. Banyak kamar kos yang layak untuk ditempati. Desain yang hampir sama dengan apartemen juga tersedia. Jadi, jangan ragu untuk menilik kos-kosan lebih dulu ya.
Baca juga artikel Cermati lainnya:
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun
-
16th IICD Corporate Governance Award 2025: Telkom Meraih Penghargaan Best State-Owned Enterprises
-
Bank Mandiri Raup Laba Rp 24,5 Triliun di Semester I 2025, Turun dari Tahun Lalu
-
Maskapai Ini Kurangi Rute Penerbangan hingga Pangkas Karyawan
-
Rupiah Loyo Jelang Akhir Pekan
-
Harga Emas Antam Anjlok, Rp8.000 Per Gram! Investor Emas Wajib Tahu